Barabai, Hulu Sungai Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (Pemkab HST) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) bersama Kelompok Tani Pelita Maju panen raya padi sebanyak 5,7 ton pada lahan seluas 190 hektare di daerah irigasi Bendung Batang Alai di Desa Paya, Kecamatan Batang Alai Selatan.
“Kami memanen di kawasan irigasi air yang dibangun pemerintah untuk mengairi area persawahan petani. Ini adalah program Gerakan Nasional (Gernas) 2023 untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim seperti musim kemarau panjang atau El Nino,” kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten HST Budi Satrya Tanjung di Barabai, Hulu Sungai Tengah, Minggu.
Baca juga: Pemkab HST berikan pembinaan mental spiritual bagi ASN saat Ramadhan
Ia menyebutkan jenis bibit padi yang dipanen dari total 5,7 ton itu merupakan benih Inpari 12 dan Siam Madu.
“Untuk program Gernas El Nino ini, Kabupaten Hulu Sungai Tengah mendapat jatah dengan luas sekitar 9.079 hektare. Sementara untuk Kalimantan Selatan totalnya sekitar 65 ribu hektare,” ujar dia pula.
Dia mengungkapkan dari total 9.079 hektare lahan program Gernas El Nino di kabupaten setempat, terdapat lebih dari 1.600 hektare di daerah yang berpotensi melimpah sumber air dan tidak akan kekeringan, yakni di Kecamatan Batang Alai Selatan, di lokasi yang baru saja dilaksanakan panen raya.
Budi menjelaskan untuk jangka waktu panen di daerah itu idealnya ketika padi sudah berusia 100-110 hari sejak ditanam di lahan sawah. Karenanya, kelompok tani dapat memanen minimal dua kali dalam setahun.
Baca juga: Pemkab HST siapkan nakes PPPK guna tingkatkan layanan pasien anak di RSUD
Jumlah kelompok tani di kabupaten setempat, kata dia, mencapai 1.000 lebih. Pemerintah akan menggulirkan bantuan Pupuk Urea dan NPK Phonska pada 2024, masing-masing jenis pupuk sebanyak 3.500 ton.
Berdasarkan kebijakan dari Kementerian, lanjut dia, akan ada tambahan bantuan pupuk sekitar 9,7 juta kepada kelompok tani di seluruh Indonesia.
“Kami berupaya supaya Kabupaten Hulu Sungai Tengah mendapat tambahan bantuan pupuk. Tetapi akan dipertimbangkan provinsi berdasarkan luasan lahan sawah, potensi panen, dan beberapa faktor lain,” ujar Budi.
Baca juga: Pemkab HST vaksin 148 calon jamaah haji