Banjarbaru (ANTARA) - Tingkat inflasi di Provinsi Kalimantan Selatan bulan Maret 2021 mencapai 0,09 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,24 atau terjadi peningkatan dibanding bulan sebelumnya sebesar 107,15.
Siaran pers diterima Antara di Kota Banjarbaru, Sabtu, seluruh kota di Provinsi Kalsel mengalami inflasi yakni Kotabaru 0,68 persen, Tanjung sebesar 0,21 persen dan Banjarmasin sebesar 0,01 persen.
"Jika dihitung berdasarkan tahun kalender, Kalsel pada Februari 2021 mengalami inflasi sebesar 0,44 persen sedang tingkat inflasi tahun ke tahun sebesar 2,02 persen," ujar Kepala BPS Kalsel M Edy Mahmud.
Disebutkan, inflasi terjadi karena kenaikan harga yang ditunjukan naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran yakni kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,67 persen.
Kemudian, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,09 persen, dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,04 persen, kelompok lain tidak mengalami perubahan.
"Komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi di Kalsel antara lain daging ayam ras, cabai rawit, bawang merah, ikan peda dan ikan kembung," sebut kepala BPS Kalsel.
Sementara itu, perbandingan inflasi antarkota di Pulau Kalimantan terdapat 8 kota IHK mengalami inflasi dan 4 kota deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Kotabaru sebesar 0,68 persen.
Sedangkan inflasi terendah terjadi di Banjarmasin sebesar 0,01 persen. Sementara deflasi terdalam adalah Kota Singkawang sebesar 0,5 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Pontianak 0,05 persen.
Sementara itu, dari 90 kota IHK di Indonesia, tercatat 58 kota mengalami inflasi dan 32 kota deflasi. Inflasi tertinggi di Jayapura 1,07 persen dan inflasi terendah di Kota Tangerang dan Banjarmasin 0,01 persen.