Banjarbaru (ANTARA) - Ikan Gabus yang dikenal masyarakat Banjar dengan sebutan iwak haruan menjadi salah satu penahan laju inflasi di Kalimantan Selatan yang mencapai 0,25 persen pada bulan Maret 2019.
"Selain ikan gabus, komoditas lain menjadi penahan inflasi adalah telur dan daging ayam ras, bensin dan cabai merah," ujar Kabid Statistik dan Distribusi Badan Pusat Statistik Kalsel Fachri Ubadiyah, Senin.
Ia mengatakan, inflasi di Provinsi Kalsel yang merupakan gabungan dari Kota Banjarmasin dan Kota Tanjung pada bulan Maret tahun 2019 sebesar 0,25 persen dengaj indeks harga konsumen 135.45.
Disebutkan, inflasi di Banjarmasin bulan Maret sebesar 0,27 persen dengan laju inflasi per tahun 3,19 persen sedangkan di Kota Tanjung inflasi mencapai 0,07 persen dengan laju inflasi YoY 1,68 persen.
"Laju inflasi di Kota Banjarmasin bulan Maret terhadap Desember 2019 sebesar 1,01 persen sedangkan laju inflasi di Kota Tanjung bulan Maret terhadap Desember terjadi inflasi sebesar 0,16 persen," ujarnya.
Menurut dia, inflasi di Banjarmasin terjadi karena kenaikan indeks harga kelompok pengeluaran yakni kelompok bahan makanan sebesar 0,07 persen dan kelompok makanan jadi 0,37 persen.
Kemudian, kelompok sandang sebesar 0,64 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,50 persen, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan yang mengalami kenaikan 0,58 persen.
Dikatakan, komoditas mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi di Kota Banjarmasin antara lain angkutan udara, biskuit, ikan tongkol, ikan papuyu (betok) dan tarif rumah sakit.
Sementara, inflasi di Kota Tanjung terjadi karena kenaikan indeks harga kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,23 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,52 persen.
Kelompok sandang sebesar 0,06 persen, kelompok makanan jadi, minuman dan tembakau 0,01 persen, sedangkan indeks harga kelompok bahan makanan turun 0,02 persen dan pendidikan turun 0,01 persen.
Sementara, komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi selama Maret antara lain kacang panjang, bawang merah, jagung manis, bawang putih dan pasir.
"Komoditas mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi antara lain daging ayam ras, sawi hijau, bayam, telur ayam ras, kol putih atau kubis," katanya.