Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi di Kalimantan Selatan yang merupakan gabungan Kota Banjarmasin dan Kota Tanjung pada Maret 2018 sebesar 0,35 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik Kalsel Diah Utami di Kota Banjarbaru, Senin mengatakan, inflasi di Kota Banjarmasin sebesar 0,32 persen, sedangkan di Kota Tanjung inflasi mencapai 0,83 persen.
"Laju inflasi kumulatif di Banjarmasin Maret 2018 terhadap Desember 2017 sebesar 0,47 persen, sedangkan laju inflasi kumulatif di Kota Tanjung 1,06 persen," ujarnya.
Disebutkan, komoditas mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi di Banjarmasin antara lain angkutan udara, nasi dengan lauk, biskuit, bensin dan bawang merah.
Sedangkan, komoditas mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi antara lain bahan bakar rumah tangga, telur ayam ras, udang basah, semangka dan daging ayam ras.
Ia mengatakan, inflasi di Banjarmasin terjadi karena kenaikan indeks harga kelompok pengeluaran yakni kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,85 persen.
Kelompok sandang sebesar 0,71 persen, kelompok makanan jadi, rokok, minuman dan tembakau 0,53 persen, kelompok bahan makanan 0,05 persen dan kesehatan 0,09 persen.
"Kelompok perumahan, air, listrik dan gas mengalami penurunan indeks 0,06 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga menurun 0,04 persen," sebutnya.
Sementara, di Kota Tanjung komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi antara nasi dengan lauk, bawang merah, kacang panjang , bayam dan daging ayam ras.
"Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi tertinggi adalah kelompok kesehatan 2,95 persen, sedangkan deflasi tertinggi kelompok perumahan, air, listrik dan gas 0,22 persen," katanya.
Badan Pusat Statistik juga mencatat, Indeks Harga Konsumen (IHK) 82 kota mengalami inflasi dengan angka tertinggi di Kota Jayapura sebesar 2,10 persen dan terendah Sumenep 0,01 persen.