Jakarta (ANTARA) - Atlet-atlet yang akan berpartisipasi dalam Olimpiade Tokyo tahun ini akan diperbolehkan memasuki wilayah Jepang setelah berakhirnya status gawat darurat pandemi COVID-19 di negara tersebut mulai Maret 2021.
Berdasarkan laporan Nikkei, dikutip dari Reuters, Sabtu, status gawat darurat itu rencananya akan dicabut pada 7 Maret 2021, kemudian diikuti dengan pencabutan larangan perjalanan bagi atlet-atlet asing.
Menurut laporan itu, atlet-atlet Olimpiade nantinya tidak diwajibkan untuk melakukan isolasi mandiri selama dua minggu setibanya di Jepang, sehingga mereka bisa langsung mempersiapkan diri untuk Olimpiade yang akan dimulai pada 23 Juli.
Meski demikian, mereka tetap harus patuh pada aturan-aturan ketat terkait akomodasi dan tempat olahraga masing-masing.
Jepang baru-baru ini menangguhkan aturan yang memperbolehkan atlet-atlet asing untuk berlatih di negara tersebut jelang Olimpiade Tokyo dan menutup perbatasannya untuk menahan lonjakan kasus COVID-19.
Lebih dari 7.800 orang meninggal dunia di Jepang akibat virus corona, sementara 431.000 orang lainnya sudah positif terinfeksi virus tersebut.
Pada awal Februari lalu, penyelenggara Olimpiade menerbitkan sejumlah aturan baru terkait pencegahan COVID-19, di antaranya larangan menyanyi, baik sendiri maupun beramai-ramai, selama berlangsungnya pertandingan dan mewajibkan seluruh peserta Olimpiade untuk memakai masker sepanjang waktu, kecuali saat makan, tidur dan berada di luar ruangan.
Lebih dari 70.000 orang, termasuk atlet, pelatih dan perwakilan media diperkirakan akan hadir di Olimpiade Tokyo.
Selain itu, pemerintah Jepang juga diperkirakan akan menaikkan batas kapasitas penonton di arena olahraga menjadi sekitar 10.000 orang satu bulan setelah berakhirnya status gawat darurat di negeri sakura itu.