Jakarta (ANTARA) - Global Qurban-Aksi Cepat Tanggap (ACT) selain mendistribusikan hewan kurban akan membantu warga yang mengalami pemutusan hubungan kerja dengan program pemberdayaan dalam keagenan kurban, kata Presiden ACT Ibnu Khajar.
ACT akan memberikan keuntungan kepada agen yang mampu mengajak orang lain berkurban satu hewan setara sapi dan menargetkan bisa mengajak 100.000 orang menjadi agen Global Qurban-ACT.
"Kalau ini terjadi, maka satu orang targetnya adalah satu hewan kurban setara sapi. Kita hadirkan cara ini supaya mereka mendapatkan penghasilan yang cukup untuk melanjutkan aktivitasnya selepas mereka terkena PHK," kata Ibnu Khajar dalam siaran pers ACT yang diterima di Jakarta, Senin.
Selain itu, ACT akan berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam penyediaan hewan kurban, termasuk di antaranya para pedagang hewan kurban yang biasanya berjualan di pinggir jalan.
Baca juga: ACT mengajak umat bermuhasabah tingkatkan optimisme
Kepada para agen hewan kurban, ACT akan memberikan bekal ilmu pemasaran dan pengelolaan hewan kurban lewat media digital.
Dalam pendistribusian hewan kurban nantinya ACT akan menggunakan Humanity Care Line atau bekerja sama dengan para pelapak mitra ACT.
"Nilai tambahnya, kita tidak hanya sekadar membincang kelebihan ritual kurban sebagai ibadah sunnah muakkadah, tapi kita akan jadikan kurban ini sebagai solusi kepada permasalahan ekonomi umat yang saat ini terdampak pandemi COVID-19 ini," kata Ibnu.
Selain memberdayakan masyarakat, Global Quran-ACT juga akan meningkatkan jaringan kemitraan untuk meningkatkan kemudahan berkurban.
Baca juga: ACT Kalsel bantu warga terdamapak COVID-19
ACT memberdayakan warga terdampak pandemi lewat keagenan kurban
Senin, 1 Juni 2020 10:21 WIB