Barabai (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) menggelar rapat koordinasi daerah (Rakorda) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) guna antisipasi kenaikan harga bahan pokok, jelang Ramadhan, lebaran dan dampak penyebaran Virus Corona (Covid 19), Kamis (26/3) di Auditorium Kantor Bupati setempat.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda HST, H Pandiansyah mengatakan, Rakorda ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut Surat Edaran Gubernur Kalimantan Selatan tentang Aksi Tanggap Darurat Penanganan Virus Corona.
Menurutnya, surat edaran itu mengamanatkan agar setiap kabupaten/kota menjaga stabilitas sosial ekonomi dengan melaksanakan langkah-langkah menjaga stabilitas kegiatan perdagangan khususnya terhadap bahan pokok.
Baca juga: Polres HST bubarkan warga yang kumpul tidak karuan, jika melawan siap-siap dipidana
"Disamping itu, Rakorda yang dilaksanakan pada hari juga sebagai antisipasi menjelang masuknya bulan suci Ramadhan 1441 Hijriah," ujar Pandiansyah.
Sementara itu, Wakil Bupati HST Berry Nahdian Forqan, yang memimpin langsung Rakorda mengatakan, ketersediaan dan harga kebutuhan pokok serta komoditas lainnya di pasaran menjadi salah satu hal yang menjadi perhatian setiap tahun selama Ramadhan dan menjelang lebaran.
Ditambahkannya, dengan kondisi saat ini kita sedang dihadapkan dengan wabah Corona, juga perlu penanganan serius. Pemerintah terus berupaya menjaga stabilitas harga dan stok bahan-bahan pokok tersebut dengan melakukan langkah-langkah antisipatif, antara lain dengan segera turun kepasar memantau dan mengawasi pergerakan harga di pasaran.
Baca juga: Di HST Shalat Jumat berjamaah masih dibolehkan
"Kita berharap, kenaikan harga kebutuhan pokok tidak terlalu tinggi. Karena akan menyulitkan masyarakat dan kita perlu melakukan pemantauan untuk mengantisipasinya," katanya.
Lewat kegiatan ini, diharapkan outputnya pemerintah daerah dapat menekan inflasi di daerah demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam rakor yang dihadiri seluruh anggota TPID mulai dari Bulog, Polres HST, Dinas Perdagangan, Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, Bappelitbangda, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman hadir dan memberikan laporan terkait kondisi antisipasi kenaikan harga maupun ketersediaan bahan pokok saat ini.
Baca juga: Bupati: Tingginya status ODP di HST karena kesadaran masyarakat melapor
Dalam Rakorda tersebut juga disepakati langkah-langkah serta rencana aksi. Yaitu TPID secara rutin akan melaksanakan sidak pasar untuk memantau ketersediaan dan perkembangan harga.
Berikutnya, sesegeranya menyusun Harga Eceran Tertinggi (HET) dari setiap komoditi. Sehingga, apabila ada yang melebihi HET tersebut akan ditindak sesuai aturan yang ada.
Pihak TPID seantiasa akan melakukan pengawasan terhadap distributor gas LPG 3 kilogram yang apabila melakukan kecurangan akan dilakukan tindakan.
Baca juga: ODP meningkat, HST liburkan sekolah namun guru tetap harus ke kantor
Terakhir, yaitu menyiapkan simulasi pengamanan pangan dan kebutuhan lainnya untuk masyarakat sebagai antisipasi Aksi Tanggap darurat Penanganan Corona Virus Disease (COVID19), serta operasi pasar murah.
Pihak keamanan yaitu Polres HST akan menindak tegas kepada siapa saja yang menstok barang atau menaikan harga kebutuhan pokok dengan tidak wajar. Termasuk distributor LPG 3 kilogram yang bermain.
Baca juga: Berstatus ODP, anggota dewan tetap melakukan perjalanan dinas, berikut pernyataan Ketua DPRD HST
Baca juga: Cegah Corona, Pemkab HST tolak ikut paripurna, ini alasannya
Baca juga: Berry: Penundaan rapat paripurna atas kesepakatan bersama