Oleh Syamsuddin Hasan
Banjarmasin, (Antaranews.Kalsel) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah di Kalimantan Selatan, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota diminta proaktif dalam melakukan pemantauan serta penanggulangan.
"Dengan proaktif tersebut, kita berharap, seandainya terjadi bencana tak akan meluas atau menambah parah keadaan," ujar H Riduan Masykur, anggota Komisi I bidang hukum dan pemerintahan DPRD Kalsel, di Banjarmasin, Senin.
Permintaan anggota Komisi I DPRD Kalsel yang juga membidangi bencana, serta keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) itu, berkaitan dengan musim hujan yang belakangan mulai menimbulkan bencana banjir.
"Kita ingin, masyarakat yang terkena bencana mengeluh dan merasakan penderitaan yang cukup berat, baru pemerintah atau Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) turun tangan," tandas politisi Partai Bintang Reformasi (PBR) tersebut.
"Jangan sampai mereka yang terkena bencana itu teriak meminta bantuan, baru pemerintah daerah atau BPBD setempat turun tangan melakukan penanggulangan atau memberikan bantuan," lanjut politisi PBR yang kembali mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kalsel melalui Partai Hanura itu.
Anggota DPRD Kalsel dua periode dari PBR itu juga meminta BPBD setempat. melakukan inventarisasi atau mengidentifikasi secara cermat dan saksama terhadap daerah-daerah yang rawan bencana.
"Kita berharap, dengan melakukan inventarisasi dan identifikasi, dapat secara dini mengantisipasi atau berupaya meminimalkan dampak dari bencana tersebut," lanjut wakil rakyat itu.
"Karena kalau bencananya sudah terlanjur parah, dampaknya pun bisa tambah berat, yang bukan saja menjadi beban mereka yang terkena bencana, tapi juga pemerintah dan masyarakat," demikian Riduan.
Sementara itu, seiring dengan musim hujan, beberapa daerah di provinsi yang terdiri 13 kabupaten/kota tersebut belakangan mulai dilanda banjir, yang rentan menimbulkan bencana.
Sebagai contoh beberapa kawasan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalsel dalam beberapa hari terakhir mulai tergenang air, karena banjir yang disebabkan luapan Kali Benawa.
Kawasan yang terendam air di "Bumi Murakata" HST, karena banjir tersebut, antara lain sebagian kota Barabai, ibu kota kabupaten tersebut (165 Km utara Banjarmasin) serta sejumlah desa yang dekat bantaran sungai.