Oleh Yose Rizal
Banjarbaru, (Antaranews.Kalsel) - Komando Resimen Militer 101/Antasari menyiapkan penyambutan secara militer terhadap jenazah anggota TNI almarhum Kapten CZI Sardi yang menjadi salah satu korban kecelakaan helikopter MI-17 beberapa waktu lalu.
"Penyambutan militer disiapkan karena yang bersangkutan merupakan anggota TNI dan gugur saat bertugas," kata Kepala Staf Korem 101/Antasari Letkol Inf Heri Pribadi dihubungi Antara di Banjarmasin, Minggu.
Ia mengatakan, penyambutan militer dimulai sejak jenazah tiba di Pangkalan Udara Sjamsudin Noor di Kota Banjarbaru hingga diserahkan kepada pihak keluarga.
Kemudian, pelepasan dari rumah duka hingga ke lokasi pemakaman juga diiringi upacara militer ditandai tembakan salvo sebagai bentuk penghormatan terhadap prajurit TNI.
"Korem 101/Ant bertindak selaku penanggungjawab dalam rangkaian upacara militer pemakaman itu, dan pelaksanaan lapangan dilakukan oleh Kodim 1006/Mtp," ungkapnya.
Menurut dia, sejauh ini pihaknya belum menerima informasi kapan jenazah dipulangkan, tetapi jika sudah positif jenazah datang maka jajarannya segara menyiapkan penyambutan.
Disisi lain, kata dia, pemakaman almarhum yang diputuskan keluarga dimakamkan di pemakaman umum tidak dipermasalahkan sepanjang hal itu sudah disepakati keluarga almarhum.
"Kami menghormati keputusan keluarga memakamkan almarhum di pemakaman umum, tetapi upacara militer tetap dijalankan sebagai bentuk penghargaan," ujarnya.
Sebelumnya, keluarga melalui adik almarhum Suwarno mengatakan, mantan Komandan Sub Denzibang Tarakan Provinsi Kalimantan Utara itu dimakamkan di pemakaman umum Gang Damai tak jauh dari rumahnya.
"Liang lahat sudah disiapkan di pemakaman umum itu, sehingga jika jenazahnya datang bisa langsung dimakamkan. Pemakaman umum itu dipilih karena dekat rumah almarhum sehingga memudahkan keluarga berziarah," ujar Suwarno.
Ditambahkan, pihaknya mendapat informasi dari adiknya Sri Woto yang masih berada di Malinau bahwa jenazah kemungkinan dipulangkan pada Senin (18/11) lusa.
Almarhum Kapten CZI Sardi adalah salah satu korban yang tewas akibat kecelakaan helikopter MI 17 milik TNI yang jatuh, Sabtu (9/11) di Desa Long Jelet Kecamatan Pujungan Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara.
Kondisi jenazah hangus terbakar dan sulit dikenali sehingga masih belum bisa dipulangkan menunggu hasil autopsi dan tes DNA untuk menentukan identitas jenazah dari 13 korban yang tewas.