Oleh Syamsuddin Hasan
Banjarmasin, (Antaranews.Kalsel) - Mantan Ketua Presidium Kesatuan Akasi Mahasiswa Indonesia (KAMI) Kalimantan Selatan H Alwi AS mengungkapkan, ketika masa menumbangkan rezim pemerintahan Orde Lama tahun 1966, Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) Banjarmasin juga dianggap sebagai pusat perjuangan.
Eksponen Angkatan 66 tersebut mengungkapkan itu pada reuni akbar ke-2 alumni Univeristas Lambung Mangkurat (Unlam), yang dilaksanakan Iktan Keluarga Alumni (IKA) Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tersebut di Shinta Restoran Banjarmasin, Sabtu malam.
"Memang pada masa lalu, Unlam satu-satunya kebanggaan masyarakat Kalsel khususnya, dan menjadi tumpuan harapan untuk melakukan perubahan perbaikan," ungkap mantan Ketua Umum Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia (IMPI) Cabang Banjarmasin periode pertama itu.
IMPI Cabang Banjarmasin ketika itu (1960-an) membawahi sejumlah komisariat IPMI daerah kabupaten/kota se-Kalsel yang ada perguruan tingginya, dan bahkan sampai ke Kalimantan Tengah (Kalteng).
"Kita berharap, dengan usia 55 tahun Unlam tetap sebagai pusat perjuangan perubahan atau pembaharuan, untuk kemajuan dan perbaikan-perbaikan yang lebih baik lagi," lanjut alumni perguruan tinggi tersebut, yang kini tinggal di Samarinda, Kalimantan Timur.
Sebagaimana catatan serajah, masa rezim Orde Lama, sistem perpolitikan yang dikendalikan Partai Komunis Indonesia (PKI) selalu gontok-gontokan, serta pmerintahan yang terkenal dengan "Kabinet 100 Menteri" jauh dari bersih dan berwibawa.
Begitu pula perekonomian Indonesia dalam keadaan kritis, seperti harga kebutuhan pokok berupa sandang pangan terus melonjak, sehingga hampir tak terjangaku lagi oleh daya beli masyarakat.
Situasi dan kondisi masa rezim Orde Lama mengancam integritas bangsa yang berdasarkan Pancasila, terlebih dengan Gerakan 30 September 1965 yang didalangi PKI, ingin mengubah dasar negara Indonesia dengan paham komunis (komunisme).
Sementara doktrin komunis selain tidak mengenal adanya tuhan, juga memilik teori konflik, yang kesemua itu tidak sesuai dengan Pancasila dan norma-norma agama, terutama agama Islam.
