Tanjung (ANTARA) - Pekerja keras, optimis dan inspiratif, begitulah kesan pertama yang akan didapat setiap kali bertemu Siti Habibah (43).
Wanita yang memiliki segudang pengalaman hebat ini dikenal pula sebagai pribadi ramah yang membawa banyak perubahan di lingkungan masyarakat terutama di sekolahnya.
Habibah, begitu ia sering disapa. Kiprahnya dalam dunia pendidikan telah menghasilkan banyak sumbangsih pemikiran dan perubahan bagi masyarakat.
Guru yang sering dikenal dengan gerakan “Bawa Botol Minum Sendiri” ini menjadi salah satu perintis sekolah Adiwiyata SMAN 1 Tanta, Kabupaten Tabalong.
Wanita yang dalam kesehariannya berpenampilan sederhana ini ternyata menyembunyikan “sebongkah berlian” di dalam dirinya.
Berbekal semangat membara, selama tiga tahun ia bersama guru - guru lain rutin mengikuti pelatihan pengembangan diri yang difasilitasi oleh CSR Adaro Group.
Pelatihan ruang dan lapangan selalu ia hadiri dalam tahapannya menyerap ilmu khususnya pengelolaan sampah di lingkungan sekolah.
Tak ayal, 2014 menjadi lembaran bersejarah bagi Habibah dan guru - guru SMAN 1 Tanta.
Bagaimana tidak, setelah melewati berbagai proses, sekolah yang kini dikenal memiliki wawasan lingkungan tersebut resmi ditetapkan sebagai sekolah Adiwiyata pada tahun yang sama dan menjadi sekolah Adiwiyata tingkat Nasional di tahun berikutnya.
Di tengah kesibukannya menjadi seorang tenaga pengajar, lantas tidak menyurutkan semangat Habibah dalam berbagi ilmu.
Meski di usianya yang terbilang tidak muda lagi, perjuangan Habibah dalam melakukan perubahan di lingkungan sekolah menunjukan jiwa sosial yang begitu tinggi.
Habibah, menjadi sosok pejuang lingkungan yang tanpa kendur memberikan perubahan untuk kemajuan masyarakat di daerahnya.
Melaui pola pemberdayaan masyarakat, diharapkan ke depannya CSR Adaro Group dapat memunculkan perempuan-perempuan baru yang dapat membawa perubahan terutama di daerahnya masing-masing.
Siti Habibah, pejuang lingkungan wujudkan sekolah adiwiyata
Selasa, 10 Desember 2019 15:57 WIB