Banjarmasin (ANTARA) - Hampir setiap anak zaman sekarang sibuk dengan namanya game online. Mereka hampir tidak mengenal permainan tradisional yang mengajarkan seni budaya, bersosialisasi dan berteman dengan sejatinya.
Hj Siti Nursiah terketuk hati untuk ikut melestarikan dan memperkenalkan permainan rakyat atau istilah sekarang permainan tradisi, khususnya bagi anak-anak yang tinggal di ibukota provinsi, Kota Banjarmasin, di mana dia tinggal.
Pensiunan pejabat PDAM Bandarmasih, Kota Banjarmasin ini pun memiliki tempat pembinaan, Kampung Permainan Tradisional Banua "Pandamai" yang berlokasi di Teluk Tiram, Gang Pandamai, RT 09, Kelurahan Talawang, Banjarmasin Barat.
Ada beragam permainan tradisional yang dibinanya bersama sang suami untuk eksis di masa sekarang, diantaranya seperti Badaku, Asinan, Enggrang, Balogo, Bakiat, Bagasing dan Tarik Tambang.
Permainan anak-anak masa lalu ini memang tidak banyak dikenal anak moderen jaman sekarang, di mana mainan ditangannya kini hanya handphone, hingga dia harus mensosialisasikannya ke sekolah-sekolah.
"Bahkan sampai ke sekolah TK hingga ke kampus kami diundang," tutur wanita kelahiran Kotabaru 1 November 1959 ini.
Ada lima hal yang perlu disampaikan kedapa anak sekarang dalam permainan tradisional ini, yakni, filosofinya, nilai-nilainya, manfaatnya, cara membuat permainan itu dan bagaimana memainkannya.
"Karena ini semua harus diperaktekkan, jangan sampai mereka hanya tahu namanya, tapi tidak bisa bermainnya, sebab kalau mereka sudah bisa pasti asik," tuturnya.
Siti Nursiah mengaku senang dengan aktivitasnya kini tersebut, sebab bisa membuat semangatnya bisa terpacu untuk bisa berbuat kebaikan dalam pelestarian seni dan budaya daerah disisa umurnya sekarang.
Dia pun merasa senang dengan anak-anak yang kini hebat dalam teknologi, karena dirinya tidak alergi dengan hal tersebut disaat semangatnya untuk membangkitkan permainan tradisional ini.
"Tapi harus diimbangi, mereka hebat dalam teknologi permainan masa kini, tapi mereka harus tahu juga dan mengenal minimalnya permainan tradisional daerah mereka sebagai warisan nenek moyangnya," terang Siti Nursiah.
Dia juga mengungkapkan dalam menarik minat para anak muda saat ini, langkah yang dilakukannya mengkalaborasikan seni dan budaya, yakni, menciptakan sebuah lagu yang memadukan gerak dan tari.
"Ternyata ini sangat asik meningkatkan minat anak-anak dalam mengenal seni dan kebudayaan daerah, termasuk permainan tradisinya," papar Siti Nursiah.
Dia pun menyatakan terimakasihnya kepada pemerintah kota yang sudah memberikan dirinya sebuah penghargaan sebagai penggiat seni.
"Bahkan kita akan dikirim mengikuti pekan budaya nasional, di mana sebuah permainan tradisional daerah kita, yakni, Asinan yang akan dibawa ke sana," pungkasnya.
Adapun organisasi yang aktif kini digelutinya, Ketua Perwosi Pengcab Banjarmasin (2019-2023) Ketua bidang pendidikan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Banjarmasin (2019-2023), Sekretaris Forum CSR Kessos Kalsel (2017-2020), wakil sekretaris II bidang pembudayaan nilai juang 45 DHD Kalsel, wakil sekretaris II DHD Keluarga Besar Wirawati Catur Panca Kalsel.
Kemudian sebagai Wakil Ketua Dewan Koperasi Indonesia Banjarmasin (2017-2022), Sekretaris Al Washliyah Provinsi Kalsel, Ketua Pola Asuh Anak dan Remaja Kasih Pendamai Talawang (2018-2022), termasuk pendiri yayasan Bina Banua Pandamai, dan Ketua Bidang Pengumpulan dan Pengolahan Data Kota Banjarmasin.