Amuntai (ANTARA) - Bagi Dra Anisah Rasyidah Wahid, M,AP wajah ceria diwajah anak-anak di Hulu Sungai Utara merupakan salah satu tolak ukur (barometer) keberhasilan pembangunan.
"Bila melihat anak-anak tesenyum bahagia dan ceria, rasanya puas dan bangga," ujar Anisah.
Apalagi sejak dirinya bersama sang suami Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) H Abdul Wahid HK dikarunia seorang cucu perempuan, maka rasa cinta dan sayang kepada anak-anak semakin menggumpal dalam dirinya.
Maka kegembiraan Anisah ketika Kabupaten HSU dinilai sebagai kabupaten layak anak (KLA) di 2017 dan berlanjut meraih kategori madya di 2018 membuka harapan cerah bagi semuanya.
Bagi Anisah, anak-anak yang ceria dan bahagia mewakili kondisi keluarga dan masyarakat yang juga bahagia dan sejahtera.
Maka berbagai jabatan dan posisi pun disandang Anisah agar bisa mewujudkan senyum itu, yakni sebagai Ketua PKK, Dekranasda, Bunda PAUD hingga kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKBD) Kabupaten HSU.
Ibu dua anak ini menyadari semua jabatan dan posisi tersebut tentu sangat menguras pikiran dan tenaga Anisah, namun semuanya terbayar apabila dalam kunjungannya ke desa-desa banyak menjumpai senyuman diwajah anak-anak.
Anisah berharap berbagai program dan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah mampu menyumggingkan senyum diwajah anak-anak ini.
Maka tidak heran apalagi ada kegiatan pembangunan dan kemasyarakatan yang berdampak bagi kesejahteraan anak khususnya, maka wanita kelahiran Amuntai, yang baru saja merayakan Ulang Tahunnya ke 56 akan sigap terlibat didalamnya.
Keterlibatan dan peran serta Anisah dalam berbagai program dan kegiatan pembangunan -meminjam istilah gaul sekarang - bukan 'calang-calang' karena prestasi yang diraih sebagai buktinya.
Almamater tempat Anisah meraih S2 yakni STIA Bina Banua Banjarmasin memberikan penghargaan wanita inspiras kepada Anisah dan Alumni award pada 2015 karena kreativitas dan inovasi yang dilakukannya.
Sebagai pembina PAUD terbaik se Kalimantan Selatan diraih Anisah pada 2019 memaksa Himpaudi HSU mengusulkannya meraih penghargaan Himpaudi Award dan Bunda PAUD berprestasi tingkat nasional.
Anisah sebagai satu-satunya Bunda PAUD yang mendapat penghargaan dari Himpaudi ini juga karena melihat prestasi Anisah sejak 2016 sudah meraih penghargaan Bunda PAUD berprestasi, konsisten dalam melakukan pembinaan lembaga PAUD.
Dari 214 desa dan 5 kelurahan sudah sebanyak 176 desa yang memiliki PAUD jadi tersisa 58 desa yang belum memiliki PAUD, namun sebanyak 43 desa memang tidak memiliki PAUD karena berdekatan jarak wilayah dengan desa lain serta sedikit jumlah peserta didiknya sehingga hanya efektif dibangun satu lembaga PAUD untuk dua desa.
Melihat antusias masyarakat menyekolahkan anak dilembaga PAUD menunjukan angka partisipasi kasar PAUD mencapai 80,37 persen.
Melalui peran dan dukungan Anisah, pemerintah Kabupaten HSU juga setiap tahun mengalokasikan dari APBD untuk bantuan insentif bagi 800 orang pendidik PAUD sebesar Rp250 ribu per bulan, bagi yang bertugas di daerah terpencil lebih besar lagi.
Melalui dana APBD juga selalu dianggarkan bagi penyelenggaraan PAUD, pelatihan kompetensi tenaga pendidik PAUd dan pembangunan gedung.
Berbagai kemitraan dengan instansi pemerintah dilakukan untuk memajukan pendidikan PAUD yakni Dinas Pendidikan, Badan Pemberdayaan Perempuan, pemberdayaan masyarakat, Dinas kesehatan, Lingkungan Hidup, Badan penyuluh, PUPR, Dekranasda, Himpaudi dan IGTKI.
"Kita juga bermitra dengan pihak swasta seperti PT Adaro Indonesia yang juga memberi bantuan untuk pengadaan sarana dan prasarana PAUD," kata Anisah.
Kiprahnya dalam mengembangkan lembaga pendidikan PAUd juga mendapat perhatian Kementerian Pendidikan yang mengundang Hj Anisah Rasyidah pada seminar nasional bertema pemanfaatan media pembelajaran berbasis TIK ramah anak usia dini di Hotel Grand Dafam Rohan 31 Oktober 2019 di Yogjakarta.
"Anisah merupakan Bunda PAUD satu-satunya yang diundang pada acara seminar nasional tersebut," terang Kepala Disdik H Rahmat.
Rumah pintar (Rumpin) Tunas Harapan yang diinisiasinya telah menjelma menjad Rumpin teraktif dan menjadi percontohan di Kalsel khususnya sehingga pernah mendapat penghargaan juara 1 lomba rumah pintar se Indonesia kategori swadaya masyarakat yang diselenggarakan PT Astra Intermasional di Balikpapan pada 2017.
Peran Anisah, juga sukses membantu pemerintah daerah menekan angka kekerdilan (Stunting) didaerahnya yang sempat tertinggi di Kalimantan Selatan pada 2015. Bahkan saat ini salah satu desa penyandang angka stunting tertinggi waktu itu, yakni Desa Simpang Empat di Kecamatan Amuntai Selatan menjadi kampung KB percontohan.
Desa Simpang Empat ditetapkan sebagai pusat layanan unggulan (center of excellence) bagi kampung KB berdasarkan surat keputusan Kepala BKKBN perwakilan Kalsel nomor 014/HK.02.02/J.1/2019 pada 13 Maret 2019.
Anisah berperan dalam pembentukan Pusat Informasi dan Konsultasi (PIK) keluarga di 214 desa dan 5 kelurahan untuk memberikan perlindungan kepada kaum perempuan dan anak, mencegah dan melayani kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) serta mencegah dan menangani kasus perdagangan orang (trafficking).
Atas pembentukan PIK Keluarga ini, Pemkab HSU mendapat penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai daerah pemprakarsa pembentukan PIK Keluarga. Peran Anisah sebagai pendukung pembentukan PIK Keluarga yang dilaksanakan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
PIK keluarga ini satu-satunya di Indonesia ada di HSU sehingga mendapat sertifikat penghargaan dari pemerintah pusat pada 19 September 2015 bertepatan Peringatan Hari Anak Nasional di Kabupaten HSU.
Komitmen yang tinggi dibidang kependudukan dan KB juga diperlihatkan Anisah dengan berhasil menurunkan angka perkawinan usia dini dan meningkatkan kepesertaan KB, termasuk KB pria.
Peserta KB aktif mencapai 85 persen dari jumlah pasangan usia subur di daerahnya.
Pelayanan KB melalui kader desa menjangkau hingga kepelosok, bersinergi dengan program pemerintah lainnya untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Rekrutmen tenaga kontrak menjadi petugas penyuluh KB sebanyak 100 orang sebagai upaya serius Anisah selaku Kepala DPKBD untuk mensukseskan kembali program KB di Kabupaten HSU.
Penghargaan Manggala Karya Kencana dari BKKBN pusat diraih Anisah atas pencapaian dalam pembangunan program KB.
Kabupaten HSU menjadi kabupaten layak anak pada 22 Juli 2017 dengan kategori pratama. Pada Juli 2018 kategori KLA Kabupaten HSU meningkat menjadi 'Madya'.
Anisah layak disebut wanita hebat, pasalnya berbagai prestasi di masyarakat dan pemerintahan tak membuatnya melalaikan tugas dan tanggung jawab sebagai seorang isteri dan ibu rumah tangga.
Hal ini bisa dilihat dari kesuksesan sang suami H Abdul Wahid HK yang dua periode menjabat Bupati HSU.
Kedua anaknya juga sukses menyelesaikan pendidikan, bahkan Almien Ashar Safari anak keduanya menjadi Ketua DPRD HSU periode 2019 -2024.
Sebagai seorang wanita karier, Anisah tetap memprioritaskan tugas sebagai ibu rumah sebagai tugas utama seorang wanita.
Sehingga, bagi Anisah, wanita hebat adalah wanita yang berhasil sukses menjalani keduanya yakni sebagai ibu rumah tangga sekaligus wanita karier di masyarakat.
Biodata :
Nama Dra Hj Anisah Rasyidah Wahid, M.AP
Lahir : Amuntai, 20 Nopember 1963
Nama Ayah : H Abdullah AA, BA (alm)
Nama Ibu : Hj. Siti Hasanah (alm)
Nama Anak : Indrarta Fajar Nuzuli
dan Almien Ashar Safari
Riwayat Pendidikan : SDN Alabio tahun 1976
SMPN 1 Amuntai tahun 1980
SMAN Amuntai tahun 1983
IAIN Antasari Banjarmasin tahun 1990 (S1)
STIA Bina Banua Banjarmasin tahun 2011 (S2)
Riwayat jabatan:
1. Ketua TP PKK Kab HSU 2012 -sekarang
2. Bunda PAUD HSU 2012 -sekarang
3. Ketua Dekranasda 2012 - sekarang
4. Penasehat GOW HSU
5. Penasehat DWP HSU
6. Pembina Muslimat NU Kab HSU 2012 - sekarang.
7. Ketua P2TP2A Kab. HSU
8. Pembina Rumah Pintar Tunas Harapan Amuntai.
9. Ketua Civitas Akademika STIA Bina Banua Amuntai 2015 - sekarang.