Banjarmasin (ANTARA) - Tak banyak orang yang peduli terhadap Kota Banjarmasin, ibukota provinsi Kalimantan Selatan, baik bersih kah, mau tidak kah, karena soal kebersihan dinilai tanggungjawab pemerintah.
Namun acuh tak acuh semacam itu tidak dilakukan oleh sebagian warga, karena kebersihan dinilai sebagai tanggungjawab bersama, bukan semata tanggungjawab pemerintah.
Itulah yang dilakukan oleh seorang wanita warga Komp Mahligai RT 12 RW02 No 18, Jalan Sultan Adam Banjarmasin ini.
Baca juga: Dukung program Hatinya PKK, Dinas LHP HST sosialisasi bank sampah
Wanita bersuami yang kelahiran 14 Agustus 1968 yang bernama Fatmawaty ini memang sudah dikenal sebagai penggiat lingkungan, sekaligus sering diminta menjadi nara sumber berbagai kegiatan bila ada kaitannya dengan pengelolaan sampah.
Fatmawaty yang merupakan Isteri Gt Noorifansyah tersebut seorang penggiat persamapan di bank sampah Kenanga, serta bank sampah induk Kota Banjarmasin.
Mengapa ia selalu bergelut dengan sampah, karena menurutnya sampah tersebut tak pernah habis dan selalu terproduksi, jika tidak ditangani maka sampah bisa menjadi malapetaka.
Baca juga: Mesyarakat Komplek Kehakiman mendapatkan kendaraan pengangkut sampah dari Pemkab HST
"Selama kehidupan ini terus berputar pasti akan ada menghasilkan sampah dari sisa setiap kegiatan. Kemana sampah itu dibuang, diangkut petugas kebersihan, kemudian ditumpuk di TPA, seakan tak berarti apa-apa" tutur perempuan yang pandai pula pukul alat musik drum tersebut.
Tapi oleh orang-orang yg peduli terhadap lingkungan, termasuk dirinya menilai masih banyak dari sampah itu yg bernilai jual tinggi, sehingga sampah menghasilkan uang dan bisa mensejahterakan keluarga.
Baca juga: DPRD Banjarmasin sedekahkan sampah bernilai ekonomis ke anak jalanan
Beranjak dari pemikiran itulah ibu dari dua orang anak Gusti Yudha Rimba Elsaka, dan Gusti Salsabila El Rakha tersebut menggeluti persampahan melalui bank sampah.
Sampah dikumpulkan dari sumbernya dipilah dan kemudian dijual ke bank sampah. "Malah sekarang Menabung sampah dapat tabungan emas," katanya seraya menyebutkan pula kalau sampah organiknya bisa dijadikan kompos.
Tambahan lagi sampah plastik masih bisa untuk ketrampilan seperti ecobrik, sebagai pengganti bata, bahan bikin meubel, dan lainnya.
Baca juga: Bank sampah DPRKPLH Tanah Laut miliki 25 nasabah
Menurut wanita yang sudah mengantongi 20 piagam penghargaan tersebut dengan kelola sampah maka manfaatnya lingkungan menjadi bersih, dapat penghasilan.
Pesan terakhirnya janganlah membuang sampah kesungai, karena sungai tercemar sampah banyak kehidupan yang terganggu dan jadikan kebiasaan hidup dengan sehat.
Fatmawati yang selalu bergelut dengan bank sampah
Senin, 23 September 2019 10:24 WIB