Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) Kalimantan Selatan, hingga Oktober 2012 sebanyak 276 orang warga kabupaten setempat terserang penyakit malaria.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan setempat, Mursidi di Kandangan, ibu kota HSS, Kamis, ke-276 orang itu sebagian besar terserang penyakit malaria bukan di wilayah HSS.
"Mereka terserang malaria saat berada di wilayah kabupaten lain, seperti Tanah Bumbu dan Kotabaru, yang sebagian besar bekerja sebagai pendulang emas tradisional di kawasan hutan," ujarnya.
Kepastian para warga HSS tersebut terserang malaria di wilayah kabupaten lain di dapat dari informasi pihak keluarga saat membawa korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat atau Puskesmas.
Selain itu, katanya, berdasarkan pendataan pihak Dinas Kesehatan setempat, di HSS tidak ditemui daerah atau wilayah epidemis malaria.
"Penderita malaria terbanyak berdasarkan pendataan yang kami lakukan terjadi pada Januari lalu bertepatan dengan musim "pulang kampung" para pekerja dari kabupaten tetangga sedang paling sedikit pada September," katanya.
Dari data Dinas Kesehatan setempat, pada Januari lalu tercatat sebanyak 46 orang warga HSS terserang malaria dan pada September lalu sebanyak 9 orang.
Sedangkan bulan-bulan lainnya warga HSS yang terdata telah terserang malaria rata-rata berjumlah antara 16 orang hingga 37 orang setiap bulannya.
Ia menambahkan, para penderita malaria itu ada yang saat kembali ke HSS dalam kondisi sudah terserang penyakit tersebut dan ada pula yang kembali karena pekerjaan sudah selesai.
"Mereka yang kembali ke HSS karena pekerjaan sudah selesai tetapi tidak memeriksakan kesehatannya sehingga tidak menyadari bahwa sudah terserang malaria," tambahnya.
Meskipun angka penderita malaria di HSS pada 2012 ini cukup tinggi tetapi tidak sampai menimbulkan korban jiwa karena sempat dilakukan pertolongan.