"Kami minta camat dan lurah aktif menggalakkan gerakan serentak Banjarbaru sapu dan punahkan jentik mengurangi serangan penyakit Demam Berdarah Dengue," ujar Aditya di Banjarbaru, Jumat.
Baca juga: Wali Kota Banjarbaru terapkan "Gertak Bapuputik" guna berantas DBD
Baca juga: Wali Kota Banjarbaru terapkan "Gertak Bapuputik" guna berantas DBD
Aditya menyampaikan itu kepada seluruh camat dan lurah se-Kota Banjarbaru pada rapat koordinasi bulanan yang diselenggarakan di Kelurahan Cempaka, Kecamatan Cempaka.
Ditegaskan Aditya, serangan Demam Berdarah Dengue di Kota Banjarbaru yang sudah menyebabkan satu anak meninggal dunia harus menjadi atensi dan perhatian camat maupun lurah di wilayahnya.
"Kita semua tentu tidak ingin ada lagi jatuh korban akibat serangan Demam Berdarah sehingga semua tindakan pencegahan harus menjadi atensi dan perhatian bersama agar masyarakat tenang," pesan Aditya.
Disebutkan Aditya, penyebaran serangan penyakit demam berdarah terjadi pada 19 kelurahan dari 20 kelurahan di Kota Banjarbaru atau hanya satu kelurahan yang belum ditemukan kasus DBD, yakni Kelurahan Komet.
"Makanya, kami minta seluruh pihak dan masyarakat berperan aktif untuk mencegah serangan DBD melalui Gertak Bapuputik. Jangan biarkan tempat atau media berkembangbiak nyamuk ada di sekitar kita," ucapnya.
Baca juga: RSUD Siapkan Ruang Tambahan Tangani Penderita DBD
Baca juga: RSUD Siapkan Ruang Tambahan Tangani Penderita DBD
Aditya mengharapkan, Gertak Bapuputik dilaksanakan serentak untuk membersihkan lingkungan, baik kantor, sekolah dan lingkungan masyarakat sehingga menurunkan kasus DBD yang cukup tinggi.
Kepala Dinas Kesehatan Banjarbaru Juhai Triyanti Agustina mengatakan, satu pasien di Rumah Sakit Idaman Banjarbaru dinyatakan meninggal dunia karena demam berdarah setelah menjalani perawatan.
"Meninggalnya di RS Idaman, Rabu (21/2) setelah dirawat selama 8 hari dan awalnya memang dideteksi terserang DBD dan kondisinya terus menurun hingga meninggal. Setelah diperiksa ada faktor lain," ujarnya.
Dikatakan Juhai, jumlah kasus DBD yang terdata sejak awal Januari 2024 hingga Kamis (22/2) tercatat sebanyak 283 orang dan diharapkan dapat dikurangi melalui program Gerakan Serentak Banjarbaru Sapu dan Punahkan Jentik" (Gertak Bapuputik).
Baca juga: Tangani Ratusan Pasien Demam Berdarah