Amuntai, (Antaranews Kalsel) -Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan berupaya memperluas lahan pertanian yang mampu melakukan dua kali tanam dan panen.
Kawasan lahan pertanian yang potensial dikembangkan adalah di Wilayah Kecamatan Babirik dan Sungai Pandan yang lahannya sebagian masuk Kawasan Polder Alabio.
Kepala Dinas Pertanian Ilman Hadi di Amuntai, Kamis mengatakan, optimalisasi yang ditargetkan pemerintah melalui APBN sebesar 500 Hektare di dua kecamatan tersebut.
"Pemilihan lokasi karena masih banyak lahan tidur yang belum dimanfaatkan, kita bantu herbisida untuk petani untuk membuka lahan," ujar Ilman.
ilman mengatakan, pada lahan pertanian di Kecamatan Babirik dan Sungai Pandan telah dikembangkan lahan tanaman padi yang bisa dua kali tanam dan dua kali panen sehingga dengan dibukanya lahan baru diharapkan potensi produksi padi kedepan semakin meningkat.
Koordinator Penyuluh Pertanian HSU Dindin Rustandi mengatakan, kerja sama dengan Dirjen Pertanian Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (Balittra) Banjarbaru Kalimantan Selatan dilakukan optimalisasi lahan dua kali tanam dan dua kali panen seluas 50 ha.
"Kita mengkoordinir di dua kecamatan tersebut, dengan syarat-syarat tertentu meliputi lahan sorong dan lebak dangkal yang apabila lahan pertanian tersebut mengalami banjir pada musim hujan, dapat ditanggulangi dengan tanggul-tanggul yang telah dibuat." terang Dindin.
Musim penghujan, kata Dindin, memang menjadi momok karena lahan pertanian di HSU merupakan lahan lebak atau rawa, sebaliknya saat Musim kemarau menjadi berkah karena petani bisa bercocok tanam dilahan yang subur.
Dikatakan, melalui APBN Kementerian Pertanian 2018 berupaya membantu para petani di HSU diantaranya pemberian dana sebesar Rp4 juta/ha termasuk bibit 124,6 ton, sarana dan prasarana pertanian lainnya, agar produksi pertanian di HSU dapat semakin meningkat.
Ia bersyukur karena target tanam padi di Kecamatan Sungai pandan meningkat dari lahan keseluruhan 3.958 ha dan target pemanfaatan pertanian sebesar 3.699 ha dapat terealisasikan sebanyak 3.820 ha sejak Juli hingga September 2018.
Apalagi, katanya, target tahun 2018 keseluruhan yang mencapai 26.610 ha dapat terealisasikan sebanyak 27.008 ha