Amuntai, (Antaranews Kalsel) -Musim kemarau panjang di 2018 membawa berkah tersendiri bagi sektor pertanian tanaman padi di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, di mana luas tanam padi bertambah dibanding tahun sebelumnya dari 25.345 hektar menjadi 28.585.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Yuli Hertawan di Amuntai, Jum'at mengatakan, masa kemarau panjang di Kabupaten HSU justru menjadi masa tanam padi bagi petani karena wilayah HSU yang didominasi lahan rawa/lebak.
"Karena luas tanam bertambah, maka diperkirakan jumlah produksi padi tahun ini juga meningkat," ujar Yuli.
Yuli mengatakan, produksi padi hingga akhir Oktober 2018 sebesar 115.188 ton gabah kering giling (gkg) dengan luas panen 23.598 hektar. Sedangkan produksi 2017 sebesar 131.787 ton dengan luas panen 23.293 ha.
"Untuk luas tanam tahun ini yang belum dipanen masih tersisa sekitar 4.987 hektar," terangnya.
Peningkatan produksi tanaman padi di Kabupaten HSU juga disebabkan beberapa wilayah pertanian padi mampu berproduksi hingga dua kali tanam dan dua kali panen seperti di Desa Tambalang Kecil dan Desa Hambuku Raya.
Dikatakan, Khusus Desa Tambalang kecil sudah cukup lama produksi dua kali panen dilahan seluas 50 ha. Sedangkan di Desa Hambuku Raya seluas 100 ha meski belum seluruh lahan berproduksi dua kali panen karena masih dalam tahap penguatan infrastruktur pertaniannya.
Yuli menambahkan, untuk Proyek Optimasi lahan sub optimal di 2018 terdapat tiga desa yang dipersiapkan menjadi lahan pertanian dua kali tanam dan panen yakni Desa Hambuku Raya seluas 100 ha, Desa Teluk Sinar 150 ha dan Desa Babirik Hulu 250 ha.
"Kalau untuk Desa Teluk Sinar dan Babirik Hulu masih dalam proses pengembangkan kontruksinya seperti tanggul, pompa air dan sebaliknya sehingga belum panen dua kali, Insya Allah mula tahun sudah bisa secara bertahap melakukan masa tanam dan panen dua kali," katanya.
Sedangkan varietas padi yang akan dikembangkan di tiga desa ini berupa Varietas Chiherang dan Mikongga yang dikelola Persatuan Petani Pengelola Air (P3A).
Yuli mengakui jika di beberapa daerah lain mengalami sedikit penurunan produksi padi saat musim kemarau tahun ini akibat kondisi cuaca, sebaliknya bagi petani HSU justru mengalami peningkatan produksi.