Puluhan Mahasiswa Universitas Islam Kalimantan Syekh Arsyad Al Banjary melakukan aksi unjuk rasa memperingati tragedi Jumat kelabu dimana ratusan korban amuk masa diduga terkubur hidup-hidup di beberapa pusat pertokoan di Banjarmasin.
Koordinator aksi teatrikal Uniska Kalimantan Selatan, Wijaya di Banjarmasin Rabu mengatakan, peringatakan tragedi Jumat Kelabu yang dilaksanakan setiap tahun tersebut sebagai peringatan agar peristiwa tersebut bisa diambil hikmah dan menjadi peristiwa yang pertama dan terakhir di Kalsel.
"Kami berharap peristiwa lima belas tahun silam merupakan peristiwa pertama dan terakhir yang terjadi di kota Banjarmasin," katanya.
Puluhan mahasiswa selain menggelar orasi juga melakukan aksi teatrikal di jalan Jendral Sudirman dan berjalan menyusuri sepanjang jalan Pangeran Samudera dan Lambung Mangkurat.
Setelah itu perjalanan diteruskan menuju pusat perbelanjaan Mitra Plaza sebagai tempat jatuhnya korban terbanyak kala itu.
Peristiwa Jumat kelabu pada 23 Mei 1997 dipicu karena pertentangan dua pendukung partai yang sedang melakukan kampanye pemilu 1997.
Terjadinya aksi serang terhadap partai yang sedang berkampanye usai shalat jumat, memancing segelintir warga melakukan pembakaran dan penjarahan terhadap toko dan pusat perbelanjaan hingga tempat ibadah.
Selanjutnya, aksi tersebut meluas ke segenap penjuru kota Banjarmasin bahkan pertikaian merembes ke isu sara dimana beberapa tempat ibadah dihancur oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.
Para penjarah justru terperangkap ditengah api yang membakar toko yang dijarahnya sehingga tidak sedikit dari mereka tewas terbakar didalamnya.
Seperti yang terjadi di pusat perbelanjaan Mitra Plaza Banjarmasin. Karena sudah tidak dapat dikenali lagi, jenazah ratusan korban tewas terbakar dimakamkan secara masal di kawasan Landasan Ulin Banjarbaru.
Aksi mengenang tragedi tersebut dilaksanakn tiap tahun oleh Teater Titian Berantai secara rutin pada 23 Mei dengan menggelar peringatan tragedi Jumat kelabu dengan aksi teatrikal di perempatan jalan Pangeran Samudera dan Lambung Mangkurat serta halaman Mitra Plaza.
Malamnya, aksi dilanjutkan di halaman kampus di kawasan jalan Adhyaksa Banjarmasin, yang juga tidak luput menjadi korban pembakaran lima belas tahun silam.rym/