Petani karet di Desa Tanta Hulu, Kecamatan Tanta Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, belajar cara penggumpalan karet dari mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.
"Kami ingin memberikan pengetahuan kepada petani karet terkait cara atau sistem penggumpalan karet yang lebih efektif dan kegiatan ini merupakan bagian dari program kreatifitas mahasiswa," jelas Putri Ika Wardani mewakili mahasiswa fakultas MIPA Unlam, Kamis di Tanjung, ibukota Tabalong.
Dalam sosialisasi yang dilaksanakan di kantor kepala desa Tanta Hulu, para mahasiswa memperkenalkan pembuatan dan penggunaan asap cair grade 3 untuk penggumpalan karet.
Dengan penggunaan asap cair grade 3 diharapkan bisa bisa meningkatkan produktifitas karet. Selama ini petani karet di Desa Tanta Hulu menggunakan cairan pupuk SP 36 yang dicampur dengan air.
"Sistem penggumpalan latek dengan asap cair juga berguna sebagai anti jamur, anti bakteri dan anti oksidan sehingga kualitas karet pun bisa lebih baik," tambah Putri.
Melalui kegiatan sosialisasi para petani karet juga mempraktikkan pembuatan asap cair dengan memanfaatkan bahan baku batok atau tempurung kelapa.
Para petani karet pun mengaku cukup senang mendapatkan pelatihan terkait cara penggumpalan karet yang bisa meningkatkan produktifitas karet latek.
"Para petani karet di Desa Tanta Hulu sangat antusias dengan adanya cara penggumpalan karet yang disampaikan para mahasiswa dan diharapkan bisa membantu petani dalam meningkatkan produksi karetnya," komentar Kaur pemerintahan desa Tanta Hulu, Enny Lustiana.
Saat ini produktifitas karet di Tabalong mencapai 34.789 ton per tahun dari luas areal kebun karet sekitar 53.786 hektare dengan rincian lahan produktif 34.868 hektare dan non produktif 10.510 hektare./mia/C