Tanjung (ANTARA) - Kelompok tani di Desa Ampukung Kecamatan Kelua, Kabupaten Tabalong, Kalimatan Selatan mengembangkan sistem pertanian padi apung untuk mengoptimalkan lahan lebak di wilayah tersebut.
Perwakilan Balai Penyuluh Pertanian Kelua Munardi mengatakan untuk pertama kalinya uji coba sistem padi apung diterapkan di Desa Ampukung dengan varietas padi inpari nutri zinc.
Baca juga: Kalsel kemarin dari program padi apung hingga parekraf unggulan
"Jenis padi apung yang dikembangkan Inpari nutri zinc dengan umur panen sekitar 110 hari," jelas Munardi di Tabalong, Kamis.
Petugas Penyuluh Pertanian setempat Yahya menambahkan pemilihan varietas ini karena kandungan zincnya yang dapat mencegah stunting.
Pada pengembangan sistem padi apung ini melibatkan sejumlah petani yang tergabung di kelompok tani Sejahtera Mandiri, Kelompok Tani An Noor, Kelompok Tani Alfatih, Kelompok Tani Murung Raya dan Kelompok Tani Ruhui Rahayu.
Sebelumnya Wakil Bupati Tabalong, Habib Muhammad Taufani Alkaf meninjau lokasi budidaya padi apung di Desa Ampukung pada Selasa (25/2).
Didampingi Asisten Direktur Bank Indonesia (BI) Kalsel Erik Muliawan Kepala DKPPTPH Tabalong Fahrul Raji, Camat Kelua H Fariduddin dan Kades Ampukung Ahmad Ribhan.
Kepala DKPPTPH Tabalong, Fahrul Raji menyebutkan budidaya padi apung ini bentuk kerjasama dengan bank Indonesia sebagai salah satu upaya pengembangan sektor pertanian.
Bentuk bantuan penunjang berupa 1.700 styrofoam ( masing-masing 31 lubang tanam), 35.000 pot hingga berbagai penunjang lainnya.
Sementara itu, Asisten Direktur Bank BI Kalsel, Erik Muliawan menyampaikan kerja sama ini sebagai tindak lanjut terhadap program pemerintah pusat terkait ketahanan pangan.
Baca juga: Bank Kalsel-DPKP kembangkan budidaya padi apung
"Bantuan ini bentuk dukungan dalam meningkatkan produksi dan ketahanan pangan serta mendorong peningkatan ekonomi masyarakat," jelas Erik.