Tanjung (ANTARA) - Petani di Desa Sei Anyar Kecamatan Banua Lawas, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan mengembangkan bibit bawang merah varietas Bima Brebes sebagai upaya pengendalian inflasi daerah.
Penjabat Bupati Tabalong Hamida Munawarah mengatakan tingginya harga bawang merah menjadi salah satu pemicu kenaikan inflasi daerah karena itu perlu pengembangan budidaya bawang di "Bumi Saraba Kawa'" ini.
Baca juga: Pemkab Tabalong libatkan warga Desa Pugaan kembangkan benih ikan gabus
"Saat ini penangkaran bawang merah sudah dilakukan di Kecamatan Banua Lawas dan Pugaan untuk meningkatkan produksi bawang di Tabalong," jelas Hamida di Tabalong, Rabu.
Penangkaran bawang merah sendiri akan terus dikembangkan di 10 kecamatan lainnya mengingat kondisi lahan di Tabalong cukup cocok bagi varietas bawang merah ini.
Data Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DKP2TPH) Kabupaten Tabalong Penangkaran bawang merah mencakup lima hektare masing-masing Kecamatan Pugaan 4 hektare dan Banua Lawas 1 hektare.
Untuk bantuan bibit bawang merah varietas Bima Brebes bersumber dari bantuan APBD Provinsi Kalsel tahun anggaran 2024.
Baca juga: Kolaborasi Adaro-Pemkab Tabalong tingkatkan kapasitas kader tekan stunting
Termasuk bantuan dua unit kendaraan roda tiga bagi petani Desa Talan dan Desa Habau Hulu Kecamatan Banua Lawas.
Salah satu penyuluh pertanian Desa Sei Anyar Norlianti varietas bawang merah ini sudah bisa panen pada umur sekitar 2,5 bulan dan kendala pengembanynya di saat cuaca yang ekstrim.
Sebelumnya panen bawang merah di penangkaran Tunas Baru Desa Sei Anyar dihadiri Penjabat Bupati Tabalong, Ketua DPRD Mustafa, Asisten perekonomian dan pembangunan Norzain A Yani dan Kepala DKP2TPH Tabalong Fahrul Raji, Camat Banua Lawas Suwandi serta perwakilan Forkopimcam.
Camat Banua Lawas Suwandi mengatakan penangkaran bawang merah di Desa Sei Anyar ini hasilnya cukup memuaskan dan dapat menjadi percontohan bagi desa maupun kecamatan lainnya.
"Kami berharap penangkaran bawang merah ini terus berkembang sehingga meningkatkan pendapatan petani lokal," ungkap Suwandi.
Baca juga: Embarkasi Banjarmasin berangkatkan Kloter 17 asal Tabalong-Balangan