"Teknologi pertanian menggunakan sistem "hazton" ini bisa memberikan produksi berlipat-lipat atau hasilnya berton-ton," ujar Bupati Batola Noormiliyani, di Marabahan, Rabu.
Menurut dia, program pertanian tersebut berasal dari bantuan Pemerintah Provinsi Kalsel dengan alokasi dana APBN.
Kepada Pertanian Provinsi Kalsel, dia mengharapkan, program itu hendaknya bisa ditingkatkan, mengingat potensi Batola hanya mengandalkan sektor pertanian.
Jadi, sebut dia, penanaman padi unggul system hazton di Batola tidak hanya 100 hektare saja, namun bias mencapai 2.000 hektare.
Terkait dipilihnya Desa Karang Buah sebagai tempat budidaya pertanian padi Sistem Hazton, bupati menilai, sangat cocok karena memiliki pengairan memadai dan terdapat tanaman jeruk.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Tanaman Pangan dan Hortikultura Batola Zulkifli Yadi Noor mengatakan, sesuai misi Bupati dan Wakil Bupati Batola 2017-2022 pengembangkan sektor pertanian di Batola berbasis inovatif.
Dalam kaitan itu, ungkap dia, penerapan teknologi hazton sepertinya sangat tepat dikembangkan di wilayah Batola.
Terkait tetapkannya Desa Karang Buah sebagai lokasi pengembangan teknologi hazton, dia menilai, sangat tepat karena kawasan itu merupakan etalase ideal.
"Pengennya kita wilayah ini direflekasikan ke wilayah lain, sehingga bisa mengembangkan. Kelihatan jeruk sehat dan tanaman padinya juga bagus," demikian tandasnya.