"Kami di titik ini ada lebih kurang 359 hektare untuk yang baru kami laksanakan penanaman benih menggunakan drone. Ini menggunakan salah satu teknologi yang diberikan oleh Kementerian Pertanian untuk mempermudah kita dalam proses penanaman," kata Rahmat di Tanah Laut, Selasa.
Baca juga: Kotabaru siap berlaga di Porprov XII Tanah Laut
Sinergi antara Kementan dan Pemkab Tanah Laut dalam melakukan penanaman padi secara perdana dengan memanfaatkan teknologi drone yang dipusatkan di Desa Ujung, Kecamatan Bati-Bati, melalui Program Cetak Sawah Rakyat (CSR). Di lahan itu penanaman padi ditargetkan mencapai 359 hektare.
Lebih lanjut Rahmat mengatakan total Program CSR Kementan di seluruh wilayah Kabupaten Tanah Laut ditargetkan lebih kurang 4.200 hektare. "Tapi baru terlaksana sampai hari ini berkontrak itu 3.800 hektare," ucapnya.
Rahmat mengapresiasi Presiden Prabowo Subianto yang melalui Kementan telah membantu upaya peningkatan produksi pangan di Kabupaten Tanah Laut.
Ia menjelaskan Program Cetak Sawah di Kecamatan Bati-Bati merupakan salah satu contoh yang diharapkan menjadi model pengelolaan lahan pertanian berkelanjutan.
Menurutnya, wilayah tersebut sebelumnya rawan banjir, namun kini dimanfaatkan menjadi lahan produktif yang dapat menjadi percontohan bagi daerah lain.
Baca juga: Kementan: Tanah Laut percontohan cetak sawah baru rakyat secara modern

Baca juga: Pemkab Tala berkoordinasi jaga kestabilan harga atasi inflasi
Rahmat mengakui masih ada pro dan kontra terkait keberhasilan Program CSR, sehingga diperlukan perhatian berkelanjutan dari pemerintah pusat.
Ia menegaskan swasembada pangan harus dijaga untuk memenuhi kebutuhan saat ini, tahun-tahun mendatang, serta demi ketahanan pangan generasi selanjutnya.
Di tempat yang sama Penanggung Jawab Program Swasembada Kalimantan Selatan (Kalsel) Mulyono mengatakan Kementan mendukung penuh Program CSR di Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut, dengan membuka lahan tidak produktif menjadi areal pertanian baru.
Selain pembukaan lahan, bantuan diberikan berupa sarana produksi seperti benih, pupuk, dan herbisida, disertai dukungan alat mesin pertanian modern untuk meningkatkan produktivitas.
Bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) modern yang diberikan meliputi traktor roda dua, traktor roda empat, rotavator, drone untuk penanaman, pompa air, serta combine harvester untuk mempermudah proses panen.
Ia menekankan dengan teknologi pertanian modern, diharapkan lahan yang biasanya ditanam satu kali setahun dapat ditingkatkan menjadi tiga kali masa tanam setiap tahun.
Dia menambahkan pengelolaan lahan di wilayah ini melibatkan Brigade Pangan yang terdiri dari 15 anak muda milenial yang dibekali kemampuan mengoperasikan alsintan secara profesional.
Baca juga: Pj Sekda Tanah Laut: Ibadah haji perjalanan spiritual membawa transformasi dalam kehidupan
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kementan-Pemkab Tanah Laut tanam padi perdana pakai teknologi drone
