Marabahan (ANTARA) - Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan, meminta pemerintah daerah meningkatkan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun Anggaran 2026 yang dinilai masih rendah.
Anggota Badan Anggaran DPRD Batola H Maslan di Marabahan, Rabu, mengatakan hasil pembahasan bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah terhadap rancangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD Batola 2026 menetapkan empat poin penting yang menjadi perhatian.
Baca juga: DPRD Batola setujui KUA-PPAS 2026 dan RPJMD 2025-2029
"Pertama, penyusunan rancangan KUA dan PPAS APBD Batola 2026 harus mempedomani peraturan perundang-undangan yang berlaku," ujarnya dalam rapat paripurna DPRD Batola.
Kedua, kata dia, dokumen tersebut menjadi acuan bagi setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam menentukan batas maksimal anggaran untuk alokasi program dan kegiatan, sehingga SKPD diminta mengutamakan skala prioritas pembangunan daerah.
Ketiga, total APBD Batola 2026 ditetapkan sebesar Rp1,9 triliun lebih, dengan target PAD sebesar Rp144 miliar lebih.
Baca juga: DPRD Batola: Barito Kuala Mengaji bentuk generasi muda cintai Al Quran
"Keempat, kami berharap target yang telah ditetapkan pemerintah daerah dapat tercapai, bahkan bisa ditingkatkan karena peluangnya masih terbuka," ucap politisi Partai NasDem itu.
Maslan menilai target PAD 2026 masih rendah, padahal potensi peningkatan cukup besar, sehingga meminta SKPD sebagai penghasil PAD lebih proaktif menggali sumber pendapatan daerah.
"Potensi itu antara lain dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah," katanya.
Baca juga: Ketua DPRD Batola harap puskesmas rujuk ke RSUD H Abdul Aziz
