Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Baju tunik atau baju atasan longgar dengan panjang hingga lutut yang dipadu dengan celana panjang bakal menjadi tren busana lebaran Idul Fitri 1438 hijriah di Kalimantan Selatan.
Salah seorang pedagang baju di pasar grosir Pasar Baru Banjarmasin, Kalsel, Farida di Banjarmasin, Senin mengatakan, permintaan baju model tunik cukup besar sejak satu pekan terakhir.
Menurut Farida, permintaan tersebut tidak hanya datang dari pembeli asal Banjarmasin, tetapi juga pedagang dari beberapa kabupaten di Kalsel.
"Sepertinya `tunik` akan menjadi tren busana pada lebaran tahun ini, menggeser baju model sar`i yang menjadi tren busaha muslimah sejak beberapa tahun terakhir," katanya.
Walaupun baju Sar`i masih cukup digemari, tetapi model tunik, lebih banyak dicari, dengan alasan lebih simpel dan tidak kotor, apalagi saat ini di Kalsel sedang sering terjadi hujan.
Sebagaimana diketahui, Lebaran Idul Fitri 1438 hijriah tinggal menghitung hari, bila sebelumnya masyarakat banyak berburu bahan kebutuhan pokok untuk memenuhi kebutuhan berbuka puasa dan sahur, kini konsentrasi warga mulai beralih membeli berbagai bahan persiapan lebaran.
Pasar tradisional, terutama pasar busana, dipenuhi oleh pembeli, terutama pascapembagian tunjangan hari raya dicairkan.
Para pembeli mengaku, kesulitan untuk bisa masuk pasar, karena padatnya pembeli, bahkan para pedagang juga sering mengacuhkan pembeli, karena banyanya yang harus dilayani.
Menurut beberapa pedagang, tumpahnya pembeli saat ini, karena sebagian besar ASN, TNI/Polri dan lainnya, baru mendapatkan THR satu pekan terakhir.
"Biasanya setengah bulan sebelum lebaran, pembeli busana muslim, baik itu sarung, baju koko dan busana wanita, sudah meningkat tajam, namun saat ini baru satu pekan terakhir, pasar diserbu oleh pembeli," katanya.
Nurjanah, salah seorang pembil di Pasar Baru mengatakan, biasanya dia telah membeli baju lebaran untuk seluruh anggota keluarga jauh-jauh hari sebelumnya, namun karena THR baru cair, sehingga terpaksa harus berjejal seperti saat ini.
Lebaran, tampaknya menjadi salah satu moment bagi pedagang untuk mendulang rezeki lebih banyak, bukan hanya pedagang baju, tetapi juga kue, toples dan beberapa perlengkapan lainnya.
Bukan hanya itu, puasa dan lebaran juga menjadi moment untuk berbagi bagi warga Banjarmasin, terbukti hampir sebagian besar panti asuhan dipadati dengan acara buka bersama dengan dinas dan instansi maupun dengan swasta.