Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Anggota Subdit III Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Kalsel menangkap penjual mobil dengan surat-surat kendaraan palsu alias bodong.
"Pelaku berinisi SJ diamankan setelah korbannya Sucahyono membeli sebuah mobil kepada pelaku yang ternyata tidak ada dokumen sah BPKB dan STNK ketika korban akan balik nama di Polda," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kalsel Kombes Pol Sofyan Hidayat di Banjarmasin, Sabtu.
Dikatakannya, dalam pengembangan, petugas juga menemukan satu mobil lain yang diduga kuat juga bodong. Kini ada mobil dalam kasus yang sama diamankan, yakni mobil Toyota Avanza warna silver dengan nomor polisi DA 7147 PL dan Toyota Avanza warna putih DA 8900 AQ.
"Kami masih terus melakukan pengembangan karena bisa saja disinyalir pelaku bagian dari sindikat penggelapan atau pencurian mobil yang biasa menawarkan mobil dengan harga murah dengan dokumen palsu," ucap Sofyan Hidayat.
Sementara dalam kasus lain, Ditreskrimum Polda Kalsel juga mengamankan satu mobil merek Toyota Avanza warna merah dengan nomor polisi DA 7200 TP.
Mobil milik Joko Budi Santoso warga Perum Pendawa VI Sampit ini dilaporkan hilang dicuri seseorang ketika korbannya bermaksud ingin mengurus balik nama di kantor Samsat Km 6 Banjarmasin.
Pelaku yang kini masuk DPO ketemu korban di Samsat yang mengaku bisa menguruskan balik nama mobil. Dengan alasan untuk digesek nomor rangka dan mesin ke Polda, mobil kemudian dibawa pelaku namun setelah lama ditunggu tak datang juga hingga akhirnya korban sadar bahwa telah ditipu.
"Korban mengaku seperti dihipnotis, untungnya mobil berhasil kita temukan di Banjarbaru, namun pelaku hingga kini masih buron," jelas perwira alumnus Akpol 1993 ini.
Atas dua kasus yang terjadi tersebut, Sofyan mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah tergiur atas tawaran mobil berharga murah lantaran patut diduga hasil pencurian atau penggelapan.
Sedangkan bagi pemilik kendaraan yang melakukan pengurusan di Samsat agar tidak menggunakan jasa calo ataupun pihak-pihak yang menawarkan diri ingin membantu guna menghindari hal-hal yang tak diinginkan seperti yang dialami para korban.