Banjarmasin (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mempercepat upaya transformasi ekonomi melalui hilirisasi dan penguatan agroindustri dengan sumberdaya melimpah yang dimiliki provinsi setempat.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kalsel, Ariadi Noor di Banjarbaru, Kamis, menyampaikan, penting dipacu perubahan struktur ekonomi daerah dari yang semula bergantung pada eksploitasi sumber daya alam mentah menjadi ekonomi dengan nilai tambah yang lebih tinggi.
Menurut dia, langkah ini diimplementasikan melalui dorongan terhadap industrialisasi komoditas unggulan dan penguatan sektor agroindustri.
Ariadi Noor menyampaikan, pembangunan infrastruktur dan kawasan industri memegang peranan krusial dalam mendukung transisi menuju ekonomi non-ekstraktif ini.
Ariadi menyatakan telah berkonsultasi dengan Bappenas dan mengajukan sejumlah intervensi strategis untuk kemajuan Kalsel.
Menurut dia, beberapa usulan penting meliputi pembangunan jembatan yang menghubungkan Pulau Laut dengan daratan Kalimantan serta pembangunan pelabuhan laut dalam di Mekar Putih.
"Ini merupakan salah satu prasyarat utama menjadikan Kalsel gerbang logistik Kalimantan, dengan tersedianya prasarana infrastruktur yang mendasar seperti jembatan serta pelabuhan laut dalam, pelabuhan internasional Mekar Putih yang mana itu satu kesatuan," terangnya.
Pengembangan ini juga didukung oleh pembangunan kawasan-kawasan industri seperti Batulicin, Kawasan Industri Jorong dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Setangga.
"Saat ini, realisasi KEK Mekar Putih sedang dalam proses. KEK ini akan menjadi sentra industri pengolahan yang berbasis pada potensi lokal," jelasnya.
Ariadi menambahkan, Pemprov Kalsel memfokuskan transformasi ekonomi pada sektor agroindustri, termasuk pengolahan kelapa sawit, karet, perikanan hingga industri hilir batu bara yang akan diarahkan untuk produksi pupuk dan produk turunannya.
"Dengan demikian, kita tidak lagi hanya mengekspor bahan mentah, tetapi sudah memasuki era pengolahan. Ini adalah bagian dari upaya menciptakan nilai tambah, membuka peluang kerja dan menjaga keberlanjutan sumber daya," katanya.
Langkah strategis ini sejalan dengan arahan nasional untuk memperkuat ketahanan ekonomi daerah serta mewujudkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen pada tahun 2029 yang dicanangkan oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto.