Banjarmasin (ANTARA) - Kaum Muslim di seluruh penjuru dunia dan tidak terkecuali di Kalimantan Selatan (Kalsel) serta Kota Banjarmasin khususnya berupaya dan berbagai cara untuk dengan "Lailatul Qadar" (Malam Qadar) yang merupakan dambaan mereka.
Pantauan Antara Kalsel di Banjarmasin, dinihari Ahad melaporkan, kaum Muslim mendatangi tempat ibadah seperti masjid serta "langgar" (surau) untuk melakukan peribadatan berupa "kiamulail" (shalat malam) susulan sesudah melaksanakan Shalat Tarawih dan Witir.
Shalat malam susulan yang kaum Muslim lakukan cukup beragam, ada berupa Shalat Taubat, Shalat Hajat dan Shalat Tasbih tergantung kesepakatan jamaah dan imam shalat tersebut seperti halnya di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin Shalat Tasbih empat raka'at dua kali salam.
Pada malam ganjil atau malam 23 Ramadhan 1446 Hijriah/23 Maret 2025 Masehi jamaah Masjid Assa'adah bertambah bila dibandingkan dengan malam ke-21 Ramadhan 1446 H, terutama anak-anak dan remaja juga ikut Shalat Tasbih,
Ketua Pengurus Masjid Assa'adah H Aswan Zain mengatakan syukur jamaah Shalat Tasbih yang mulai pukul 02.05 Wita atau dinihari bertambah dari pelaksanaan shalat serupa sebelumnya.
Alumnus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Antasari Banjarmasin itu berharap, dengan Shalat Tasbih berjamaah melahirkan generasi muda Islam yang cinta masjid serta rajin shalat.
"Karena sebagaimana firman Allah SWT, bahwa shalat mencegah perbuatan keji atau munkar," ujar pensiunan pegawai negeri sipil asal daerah Barabai (165 km utara Banjarmasin) ibukota Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Kalsel tersebut.

Menurut dia, wajar kalau kaum Muslim mendambakan Lailatul Qadar, sebah sebagaimana firman Allah SWT dan sabda Rasulullah Muhammad Saw, bahwa Malam Qadar lebih baik dari seribu bulan atau 83 tahun..
"Malam Qadar itu penuh rahmah serta berkah, dan keampunan Allah SWT. Hal tersebut merupakan dambaan semua insani (tidak terkecuali kaum Muslim)," demikian Aswan Zain.