Banjarbaru (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menilai gerakan Aksi Sekolah dan Kampus Tanpa Sampah (ASTA) oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) membantu daerah ini menangani status darurat sampah, utamanya di Banjarmasin.
“Kegiatan ini mendorong generasi muda lebih peduli terhadap pengelolaan sampah dengan cara menerapkan gaya hidup yang ramah lingkungan,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel Muhammad Syarifuddin usai mengikuti kegiatan KLH di Banjarbaru, Sabtu.
Baca juga: FKPT Kalsel waspadai ancaman paham radikalisme di medsos
Ia mengapresiasi Menteri LH/Kepala Badan Pengendalian LH dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi yang telah berkolaborasi menyelenggarakan kegiatan ASTA di Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarbaru.
“Kegiatan ASTA yang digelar di Kalsel ini merupakan momen penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat bagaimana menjaga kebersihan lingkungan, terutama saat kondisi darurat sampah yang tengah melanda daerah ini,” ujarnya.
Syarifuddin menekankan bahwa permasalahan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga para pemangku kepentingan dan seluruh lapisan masyarakat.
Baca juga: Kesehatan lansia diharapkan prima
“Terutama generasi muda sebagai penggerak perubahan untuk menata pengelolaan sampah yang lebih baik lagi ke depan,” tuturnya.
Pelaksanaan kegiatan ASTA di Provinsi Kalsel ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam memperluas gerakan peduli sampah untuk kebersihan lingkungan.
Hal ini untuk mendukung target pemerintah pada 2025 untuk mengurangi 30 persen timbunan sampah dan mengelola 70 persen sampah dengan maksimal.
Baca juga: 57 calon lulus administrasi tes komisioner KPID Kalsel