PT Adaro Indonesia dan Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) menggulirkan program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) bersama mitra kerja PT Saptaindra Sejati (SIS), PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), dan PT Putra Perkasa Abadi (PPA).
Baca juga: Zona UMKM Masjid Berdaya upaya Adaro menguatkan ekonomi jamaah
Supervisor CSR PT Adaro Indonesia M Zulfadeli Rachman di Tabalong, Rabu, menegaskan kader stunting memiliki peran krusial sebagai ujung tombak mendampingi masyarakat, mengedukasi, serta mengintervensi yang diperlukan guna menekan angka stunting.
"Melalui pelatihan ini, kami berharap para kader mendapatkan tambahan wawasan dan keterampilan yang dapat langsung diterapkan di lapangan, sehingga dapat mewujudkan generasi yang sehat dan bebas stunting," ujar Zulfadeli.
Pelatihan ini berlangsung selama dua hari pada 4-5 Maret 2025, sebagai bentuk sinergi dalam percepatan penurunan angka stunting di wilayah tersebut.
Melalui kolaborasi tersebut, Zulfadeli mengharapkan mampu menekan angka stunting semaksimal mungkin, mengingat berdampak luas terhadap kualitas generasi mendatang, pertumbuhan ekonomi, serta kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Ketua Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) Zuraida Murdia Hamdie menegaskan kepedulian sosial lingkungan Adaro selalu berkomitmen untuk membawa perubahan positif bagi masyarakat, terutama pada aspek kesehatan anak.
"Dalam setiap inisiatif untuk mendukung pembangunan, CSR Adaro selalu ingin menyalakan energi yang membawa perubahan. Dengan memberikan fokus intervensi kepada anak yang masih belum beruntung dalam pemenuhan gizi dan pertumbuhan," ungkap Zuraida.
Adaro dapat menjadi bagian perubahan bagi putra dan putri Kalimantan menjadi lebih sehat, kuat, dan cemerlang yang diharapkan mendukung cita-cita masyarakat lingkar tambang yang cerdas, sehat, dan mandiri.
Baca juga: Pemkab Tabalong terima bantuan mobil operasional dari Adaro

Baca juga: Adaro kucurkan dana Rp170 juta dukung program Kartu Balangan Pintar
Sementara itu, Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapperinda) Kabupaten Tabalong Dr Ida Hastutiningsih mengungkapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029, Kabupaten Tabalong menargetkan penurunan angka stunting hingga 14,2 persen.
"Peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi salah satu bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo, dan penanganan stunting merupakan langkah strategis dalam mewujudkan generasi yang sehat dan unggul," kata Ida.
Ia pun mengajak para kader dan fasilitator untuk memanfaatkan pelatihan ini sebagai wadah berbagi pengalaman serta memperkaya wawasan menangani stunting pada masyarakat.
Dalam sesi pelatihan, dr Dani Ferdian, dokter spesialis kedokteran keluarga dan praktisi kesehatan masyarakat, membagikan wawasan tentang pertumbuhan anak dan gizi seimbang.
"Pemantauan pertumbuhan anak harus dilakukan secara rutin, serta perlu diberikan asupan gizi yang seimbang agar tumbuh kembangnya optimal," tutur Dani.
Tercatat sebanyak 100 kader dan 13 fasilitator dari Kabupaten Tabalong serta 9 kader dan 1 fasilitator dari Kabupaten Barito Timur mengikuti pelatihan ini. Program serupa juga akan dilaksanakan di beberapa daerah lainnya, yakni Kabupaten Balangan, Barito Kuala (Batola), Barito Selatan (Barsel), dan Hulu Sungai Utara.
Dengan pelatihan ini, diharapkan langkah konkret dalam mendukung upaya nasional percepatan penurunan stunting semakin nyata, sejalan dengan target pembangunan kesehatan Indonesia.
Baca juga: Wujudkan generasi tangguh melalui program Satu Seragam Sejuta Harapan