Tanjung (ANTARA) - Gabungan Kelompok Tani Desa Ampukung Kecamatan Kelua, Kabupaten Tabalong, Kalimatan Selatan panen perdana sistem pertanian padi apung hasil kolaborasi Pemkab Tabalong, Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalsel, Bank Indonesia dan OJK.
Perwakilan Gapoktan Desa Ampukung Rahmani optimis pertanian padi apung bisa terus berkembang terbukti hasil panen perdana varietas Inpari nutri zinc mencapai 6 sampai 7 ton per hektare.
"Kami bahagia sekarang bisa 2 kali panen dalam satu tahun dan padi apung ini hasilnya sangat menjanjikan," ungkap Rahmani di Tabalong, Senin.
Ia pun mengapresiasi semua pihak yang membantu petani Desa Ampukung dalam memanfaatkan lahan lebak khususnya di saat air daam melalui pertanian padi apung.
Bantuan penunjang dari Bank Indonesia berupa 1.700 styrofoam, 35.000 pot, 50 kilogram pupuk jenis Nutri Zinc, serta bantuan pupuk baik jenis urea membuahkan hasil dan petani berharap dukungan ini terus berlanjut.
Panen perdana padi apung ini dihadiri Bupati Tabalong H Muhammad Noor Rifani, perwakilan Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalsel Imam Subarka, Bank Indonesia A Donanto H W, Kepala KPPN Tanjung Sigid Mulyadi, Forkopimca Kelua dan pejabat lingkup Pemkab Tabalong.
Bupati Tabalong H Muhammad Noor Rifani meyakini kolobarasi bersama ini efektif daam memajukan sektor pertanian khususnya pemanfaatan lahan lebak atau rawa yang tersebar di wilayah Selatan Tabalong.
"Inisiatif bersama ini tak hanya inovasi pertanian di lahan rawa namun mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani," jelas Noor Rifani.
Ia pun berharap pertanian padi apung bisa dikembangkan di wilayah lain dan
Pemkab Tabalong terus berkomitmen untuk mendukung akses pembiayaan, pendampingan hingga penguatan kelembagaan.
Pertanian padi apung sendiri mulai dikembangkan di Provinsi Kalsel sejak 2022 yakni di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Batola dan Hulu Sungai Selatan.
"Kabupaten Tabalong punya lahan yang cukup potensial untuk pengembangan pertanian padi apung karena itu perlu dukungan semua pihak," ungkap perwakilan Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalsel Imam Subarka.