Tanjung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tabalong Provinsi Kalimantan Selatan mengungkapkan tiga desa di Kecamatan Kelua menjadi percontohan pengembangan sistem padi apung sebagai upaya mengoptimalkan lahan lebak di wilayah tersebut.
Kepala Seksi Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan Perikanan Tanaman Pangan dan Hortikultura (DKPPTPH) Kabupaten Tabalong Budi Santoso mengatakan uji coba sistem padi apung dimulai di Desa Ampukung dan Desa H apalah sejak 2024.
Baca juga: Petani Desa Ampukung kembangkan pertanian padi apung
"Tahun ini pengembangan sistem padi apung di Desa Masintan dan sebelumnya diterapkan di Desa Ampukung serta Desa Hapalah Kecamatan Kelua," kata Budi di Tabalong, Jumat.
Bantuan sistem padi apung di Desa Masintan mencakup 250 styrofoam, pot dan benih padi varietas inpari nutri zinc yang bersumber dari dana APBD Kabupaten Tabalong.
Sedangkan pengembangan padi apung di Desa Ampukung mendapat dukungan dari Bank Indonesia berupa bantuan penunjang mencapai 1.700 styrofoam untuk 31 lubang tanam, 35.000 pot hingga berbagai penunjang lainnya.
Budi menuturkan Desa Masintan menggunakan dana APBD Kabupaten Tabalong 2024 sebanyak 50 styrofoam dengan varietas padi yang sama.
"Untuk uji coba periode 2024 diperkirakan panen pada April 2025," tutur Budi.
Baca juga: H Fani-Habib Taufan prioritaskan sektor pertanian di Tabalong
Ia mengakui sistem padi apung menjadi alternatif pemanfaatan lahan Lebak namun biaya yang dibutuhkan untuk penanaman cukup besar dibanding lahan sawah karena dari segi biaya sistem padi apung memang cukup tinggi, diperkirakan satu hektare bisa mencapai ratusan juta untuk pembelian bahan penunjang.
Karena itu untuk pengembangan sistem padi apung perlu mendapat dukungan pihak ketiga untuk mengurangi beban biaya yang ditanggung kelompok tani.
Pengembangan sistem padi apung pernah dilaksanakan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dengan varietas padi Mekongga, yang memiliki potensi produksi tinggi.
Dalam satu pot, padi Mekongga menghasilkan sekitar 20 anakan dengan ubinan 1,3 yang dinilai berpotensi menghasilkan lebih dari 6 ton padi per hektare.
Baca juga: Pemkab Tabalong bukukan produksi beras capai 26.918,3 ton