Marabahan (ANTARA) - Wakil Bupati Barito Kuala (Wabup Batola) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Herman Susilo menyebutkan 1.340 orang berisiko terdampak stunting, sehingga menjadi sasaran Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting).
"Ini tanggung jawab semua dan mari sama-sama mensukseskan penurunan stunting, sehingga jangan sampai ada anak di Kabupaten Batola kekurangan gizi maupun stunting," kata Herman Susilo dikonfirmasi di Marabahan, Kabupaten Batola, Selasa.
Baca juga: Sekda: menekan angka stunting di Batola perlu gotong royong
Menurut dia, program Genting merupakan momen penting untuk bersama-sama memprioritaskan pembangunan sumber daya manusia, salah satunya melalui percepatan penurunan stunting.
"Kita harus sama-sama memikul tanggung jawab ini agar program Genting terlaksana dengan baik, sesuai target untuk mengentaskan stunting di Batolaa melalui intervensi sensitif maupun preventif," ungkap Herman mewakili Bupati Batola H Bahrul Ilmi.
Tujuan program Genting, sebut dia, untuk mewujudkan generasi sehat, cerdas, kuat dan tidak stunting, serta upaya meningkatkan kepedulian dan peran masyarakat mencegah stunting.
Dijelaskan Herman ada empat jenis bantuan pada pelaksanaan Genting, antara lain bantuan nutrisi, non nutrisi, akses air bersih dan edukasi.
Baca juga: TPPS Batola targetkan 95 persen cakupan mengukur dan menimbang balita
"Adapun bantuan program Genting akan menyasar ibu hamil dari masa kehamilan hingga anak lahir mencapai usia 23 bulan," ungkap Herman.
Lebih lanjut, Herman mengemukakan Pemkab Batola berupaya mempercepat penurunan stunting lewat koordinasi dengan pemerintah pusat dan provinsi.
Kemudian, Herman mengingatkan para camat dan kepala desa untuk bersiap menyambut puncak bonus demografi 2030.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DPPKBP3A Batola Akhmad Wahyuni menambahkan sosialisasi program Genting sebagai bentuk keseriusan dan komitmen bersama untuk mengatasi stunting di wilayah Batola.
Menurut dia, terdapat 16 perusahaan yang hadir pada sosialisasi program Genting.
Baca juga: Sekda Batola optimis prevalensi stunting di angka 14 persen capai target