Marabahan (ANTARA) - Sekretaris Daerah Kabupaten Barito Kuala (Sekda Batola), Kalimantan Selatan (Kalsel) H Zulkipli Yadi Noor mengaku, optimis target prevalensi stunting Pemkab Batola Tahun 2024 di angka14 persen bisa mencapai target.
"Kita optimis karena adanya kolaborasi dan komitmen semua pihak yang erat dan setiap rembug stunting semua hadir terlibat," ujar H Zulkipli Yadi Noor, dalam siaran pers disampaikan, Jum'at.
Baca juga: Sekda Batola: Percepatan penurunan stunting diperlukan komitmen dan kolaborasi
Menurut dia, peran satuan kerja perangkat daerah (SKPD) masing-masing juga sangat besar.
"Mulai dari kinerja Dinas Perkim Batola rumah jadi layak huni dan Dinas PUPR Batola menyediakan akses air bersih serta banyak peran SKPD lainnya?" ungkapnya.
Dijelaskannya, yang pertama pihaknya bangun adalah komitmen dan kesadaran bersama.
"Kita juga melalukan rapat koordinasi langsung dengan SKPD. ruang sekda maupun di tiga aula Pemkab. Rembug stunting tidak hanya di kabupaten, namun dilaksanakan di kecamatan," terangnya.
Selsin itu, sebut dia, pihaknya juga menetapkan bapak asuh dan ibu asuh anak stunting.
"Kita diskusikan, apa yang harus kita lakukan dan tetapkan rencana aksi. Selain itu, peran camat dan forkopimcam juga turut membantu untuk memastikan proses penimbangan berlangsung tertib,” sebutnya.
Baca juga: Tanah Bumbu ikuti penilaian kinerja konvergensi stunting
Di momen penyerahan apresiasi kinerja penurunan stunting, Sekda menyampaikan, apresiasinya kepada seluruh yang terlibat pada penurunan kasus stunting.
Sekda juga apresiasi sejumlah camat berkreativitas san melakukan inovasi dalam penurunan stunting.
"Misalnya Camat Barambai mendatangi secara langsung balita tidak hadir penimbangan di posyandu, sehingga harus didatangi ke rumah ditimbang di tempat (swiping)," tandasnya.
Selain itu, lanjut dia, Camat Tabunganen menyerahkan uang tunai hasil pengumpulan dari bapak ibu asuh anak stunting dibagikan ke desa-desa dengan angka stunting tinggi.
Kemudian di Kecamatan Kuripan, sekda apresiasi seluruh kepala desa melaksanakan rembug stunting dibuktikan adanya berita acara.
Sementara, Penjabat Bupati Batola Mujiyat mengucapkan selamat kepada Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) berhasil mengomandoi TPPS sehingga berhasil menurunkan prevalensi stunting.
Disebutkannya, percepatan penurunan stunting bisa terealisasikan dengan prestasi membanggakan melalui kolaborasi.
“Kenapa kita punya tagline BISA. Itu adalah spirit yang kita rasakan. Tidak ada pekerjaan sulit ketika kita kerjakan bersama-sama," tegasnya.
Hari ini, terang dia, Batola bergerak cepat, berkolaborasi untuk menurunkan angka stunting, angka penuh perjuangan
"Saya berikan apresiasi setinggi-tingginya ke pak Sekda Batola berhasil menurunkan prevalensi stunting. Mudah-mudahan ini menjadi prestasi kita bersama awal dari pembangunan Indonesia emas. Selamat kepada Tim Percepatan Penurunan Stunting Batola,” tutupnya.
Sebanyak 57 orang mendapat apresiasi penghargaan kinerja stunting dari Pemerintah Kabupaten Barito Kuala (Pemkab Batola) diserahkan langsung oleh Penjabat Bupati Batola Mujiyat dan Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang juga Sekda Batola H Zulkipli Yadi Noor.
Apresiasi tersebut diberikan kepada tiga camat, tiga kepala puskesmas, nutrisionis, kepala desa, penyuluh KB, kader BKD, bidan, perwakilan perusahanaan, ketua organisasi dan Satgas TPPS, Kamis (16/05/2024), di Marabahan.
Pemkab Batola patut berbanga, pasalnya prevalensi stunting tahun 2023 berdasarkan hasil dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Batola tercatat pada prevalensi stunting di angka 15,9 persen.
Sebelumnya, di Tahun 2022, Batola menempati urutan ke-13 tertinggi stunting di Kalsel dan kini berada di urutan kedua mengalami penurunan prevalensi terbanyak se-Kalsel.