Barabai, Hulu Sungai Tengah (ANTARA) - Kodim 1002/Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel) mengatakan program makan bergizi gratis (MBG) di kabupaten ini ditargetkan menyasar bagi 30.000 pelajar dari jenjang PAUD, SD, SLTP, dan SLTA.
“Rencana pelaksanaan MBG dalam sehari menyediakan 3.000 porsi, saat ini lembaga tergabung sedang mempersiapkan berbagai teknis agar program ini berjalan tepat sasaran,” kata Komandan Kodim 1002/HST Letkol Inf Fery Perbawa di Barabai, Hulu Sungai Tengah, Kamis.
Baca juga: Pemkab HST prioritaskan program makanan bergizi bagi siswa SLTP-SLTA
Ia mengungkapkan program MBG di HST semula rencananya dimulai 17 Januari 2025, namun ditunda menjadi bulan depan karena masih menunggu kesiapan di daerah lain yang satu naungan penyedia menu makan agar siap melaksanakannya.
Dia menyebutkan sebelum program tersebut dimulai, pihaknya akan melakukan uji coba terlebih dahulu di dua sekolah pada pekan depan dengan jumlah 200 porsi makanan.
"Uji coba ini kami lakukan dengan dana swadaya Kodim 1002/HST untuk mengetahui kesiapan dan berbagai tantangan di lapangan dalam pelaksanaan program MBG nantinya," ujarnya.
Fery mengatakan rencana uji coba dilaksanakan di SDN Barabai Barat dan SDN Banua Binjai, saat ini pihaknya masih melakukan koordinasi dan persiapan untuk pelaksanaan uji coba tersebut.
Kodim HST menggandeng Yayasan Agus Sasirangan untuk menyediakan menu makan bergizi gratis dengan jumlah uji coba sebanyak 200 porsi yang akan dibagikan kepada para pelajar di dua sekolah.
Baca juga: MRI-ACT gelar operasi makan gratis dan masker gratis di HST
Fery menuturkan pada uji coba ini, untuk menu makan bergizi ini ada nasi, sayuran, ikan atau daging, dan buah. Sedangkan untuk susu sementara belum dapat menyesuaikan anggaran yang tersedia.
Kemudian, lanjut dia, di Kabupaten HST sudah ada delapan orang asli daerah sebagai lulusan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI), mereka akan menjadi pegawai Badan Gizi Nasional (BGN) untuk membantu program MBG di daerah.
Fery mengatakan pegawai itu digaji oleh pemerintah pusat, tugasnya bukan memasak, karena untuk tugas memasak tetap direkrut dari luar daerah semacam pegawai kontrak.
“Di Kabupaten HST kami rencanakan memiliki delapan dapur untuk mendukung program ini, untuk jadwal dan lokasi masih berkoordinasi. Namun saat ini kami sudah menyediakan satu lahan untuk nanti dibangun dapur memasak, nanti satu dapur ada 50 orang pegawai dikepalai oleh pegawai BGN,” ujar Fery.
Baca juga: Pemkab HST perkuat kesadaran pola makan pelajar guna cegah stunting