“Tradisi Basambu Umang merupakan tradisi suku Dayak penduduk setempat untuk menolak bala (bencana) agar desa ini selalu dalam lindungan,” kata Ketua Pokdarwis Gunung Halau-Halau Rudinor di Hulu Sungai Tengah, Kalsel, Selasa.
Baca juga: Lagi, Gempa M 3,2 di HST Kalsel akibat pergerakan Meratus
Dia menyebutkan aktivitas pendakian di Gunung Halau-Halau yang merupakan puncak tertinggi di provinsi ini, akan ditutup mulai 17 Januari 2025 hingga waktu yang belum ditentukan.
"Tradisi Basambu Umang merupakan tradisi yang harus dilaksanakan setiap tahun oleh penduduk Suku Dayak di Desa Hinas Kiri,” ujarnya.
Tradisi adat suku Dayak Meratus tersebut akan berlangsung pada tanggal 19-20 Januari 2025 di Balai Kiyu Desa Hinas Kiri, Kecamatan Batang Alai Timur, Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Baca juga: Sekda HST lepas Mapala yang berangkat ke gunung Halau-Halau
Selain pelaksanaan tradisi suku Dayak Meratus, kata dia, pendakian gunung juga masih ditutup hingga waktu yang tidak ditentukan karena akan dilaksanakan pembersihan jalur serta pemeliharaan flora dan fauna.
Setelah pelaksanaan tradisi suku Dayak, pihaknya juga akan mengevaluasi sistem pendakian di Gunung Halau-Halau yang melibatkan banyak orang, terutama yang berkaitan dengan sampah agar tidak mencemari lingkungan.
“Kami meminta para pendaki maupun pengunjung dapat memahami dan menghormati keputusan ini karena telah disepakati pengelola dan tokoh masyarakat adat melalui musyawarah,” ujar Rudinor.
Baca juga: Pemkab HST temukan dugaan bekas galian batubara di area ilega
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pendakian di Kalsel tutup terkait tradisi Dayak “Basambu Umang”