Banjarmasin (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan didukung Kementerian Pertanian mencanangkan pola penanaman tumpang sari padi Gogo pada lahan perkebunan sawit di Jorong, Kabupaten Tanah Laut.
Pencanangan untuk mendukung swasembada pangan nasional tersebut dihadiri Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian RI Heru Tri Widarto serta perwakilan dari jajaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan Kabupaten Tanah Laut, di Jorong, Kamis.
Baca juga: Polda Kalsel kirim 14 orang lulus Bakomsus Pertanian dan Kesehatan
"Penanaman tumpang sari padi Gogo di lahan kering perkebunan kelapa sawit adalah langkah positif dalam upaya kita mencapai swasembada pangan. Kami mendukung penuh program ini karena tidak hanya membantu meningkatkan produksi pangan lokal, tetapi juga mendorong keberlanjutan dalam pengelolaan lahan," Plt Direktur Jenderal Perkebunan RI Heru Tri Widarto.
Ia mengatakan target padi Gogo nasional seluas 890 ribu hektare yang secara efektif dapat ditanami (intercropping) seluas 535 ribu hektare dengan produktivitas sekitar dua ton gabah kering per hektare.
"Maka dapat diperoleh sekitar 640 ribu ton beras," ujarnya.
Ia pun optimis pertanian padi Gogo di lahan perkebunan sawit di Kalsel bisa berhasil maksimal, hingga berkembang ke daerah lainnya.
Karena lahan di Provinsi Kalsel amat subur bagi pertanian padi hingga bisa menyumbang secara signifikan ketahanan pangan nasional.
Sementara itu, Gubernur Kalsel H Muhidin melalui Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Husnul Khatimah, menyampaikan, sektor kelapa sawit memegang peranan penting dalam perekonomian daerah dan nasional, namun juga harus sejalan dengan upaya keberlanjutan dan peningkatan ketahanan pangan.
Baca juga: Poktan Berkat Mufakat hasilkan 600 ton beras dukung Asta Cita
"Sebagai daerah penghasil kelapa sawit, Kalimantan Selatan memiliki peran strategis dalam perekonomian nasional. Dengan adanya kegiatan ini, kami berharap dapat mengoptimalkan lahan perkebunan untuk mendukung swasembada pangan, khususnya dalam tanaman pangan seperti padi Gogo," ujar Husnul.
Pemprov Kalsel juga berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan, salah satunya melalui penerbitan Peraturan Gubernur nomor 013 tahun 2023 tentang rencana aksi daerah perkebunan kelapa sawit berkelanjutan.
Dalam hal ini, ujar dia, pemerintah juga mendorong kolaborasi antara petani sawit rakyat dan perusahaan perkebunan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
"Program ini merupakan bagian dari upaya kami untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata, dengan pemanfaatan lahan secara optimal dan berkelanjutan. Kami juga mendorong adanya kemitraan antara petani dan perusahaan untuk mewujudkan kesejahteraan bersama," ujar Husnul.
Ia menyampaikan, pencanangan penanaman padi Gogo di lahan perkebunan kelapa sawit ini mendapat sambutan positif dari berbagai pihak, termasuk petani sawit dan masyarakat sekitar.
Diharapkan, langkah ini dapat menjadi model bagi pengelolaan perkebunan kelapa sawit yang lebih ramah lingkungan sekaligus berkontribusi pada pencapaian swasembada pangan di Kalsel dan Indonesia pada umumnya.
Baca juga: Mentan Amran tinjau optimalisasi lahan, dan pembentukan Brigade Pangan di Batola