Banjarmasin (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan atau Disdikbud Provinsi Kalimantan Selatan hanya membangun satu unit Sekolah Menengah Atas (SMA) pada Tahun Anggaran 2025.
Kepala Disdikbud Kalsel H Muhammadun atau Madu mengungkapkan itu, usai rapat bersama Komisi IV Bidang Kesra DPRD provinsi setempat yang juga membidangi pendidikan di Banjarmasin, Selasa.
Baca juga: Dikbud HSU terima mahasiswa dari berbagai kampus di Kalsel ikuti "Kampus Mengajar"
"Pada prinsipnya Pemprov siap membangunkan sekolah baru asalkan segala persyaratan terpenuhi seperti dalam hal penyediaan lahan untuk bangunan tersebut," tegas Madun menjawab wartawan/anggota Press Room DPRD Kalsel.
Ia mengatakan, insya Allah pada 2025 pembangunan satu unit SMA di Pelaihari (65 km tenggara Banjarmasin) ibukota Kabupaten Tanah Laut (Tala) dengan anggaran lebih kurang Rp2,4 mikir.
"Kebetulan di Pelaihari yang berjuluk 'kota dalas hangit' (maksudnya berjuang biar hangus-hangusan) atau ibukota kabupaten tersebut baru ada satu SMA," ungkap Madun seraya menambahkan, kebetulan pula persyaratannya lengkap.
Mengenai keinginan warga Kota Banjarmasin tambahan satu unit Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), dia mengatakan, hal tersebut sedang dalam penjajakan ketersediaan lahan. "Apakah memungkinkan menggunakan lahan untuk fasilitas umum, karena mendapatkan lahan lain relatif sulit," kata Madun
Ia menambahkan, mengingat kesulitan mendapatkan lahan dan harga cukup mahal, maka ke depan pembangunan sekolah dengan bertingkat.
"Sebagaimana halnya rencana pembangunan SMA Negeri 2 Pelaihari yang posisinya juga dekat jalan raya," demikian Muhammadun yang juga Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kalsel.
Baca juga: Legislator sayangkan sikap Kadis Dikbud Provinsi Kalsel
Sebelumnya Komisi IV DPRD Kalsel yang diketuai Jihan Hanifha menangguhkan pembahasan rencana anggaran Disdikbud dan Dinsos provinsi setempat karena ketidakhadiran kepala dinasnya dalam rapat.