Tanjung (ANTARA) - PT Adaro Indonesia berkomitmen melanjutkan dan memberikan dukungan kepada para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan melalui program Adaro Spectapreneur 5.0.
Adaro melanjutkan program tersebut karena menuai kesuksesan pada tahun lalu sebagai upaya meningkatkan penjualan produk UMKM dan bertahan di pasar yang kompetitif.
Baca juga: Adaro berkomitmen wujudkan UMKM lokal mendunia
"Program ini bertujuan mengatasi penurunan omset yang terjadi akibat berbagai tantangan, termasuk dampak pandemi COVID-19," kata CSR Adaro Bidang Ekonomi PT Adaro Indonesia Arief Munadi di Tabalong, Minggu.
Selain itu, Arief mengatakan Adaro ingin memastikan UMKM lokal memiliki daya saing dan bisa beradaptasi dengan perubahan pasar.
Arief menuturkan Adaro Spectapreneur 5.0 juga mengedukasi para pelaku UMKM tentang digital marketing sebagai sebuah langkah penting pada era saat ini.
Arief mengungkapkan program tersebut mendapat dukungan penuh dari Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag) Kabupaten Tabalong, PLUT Tabalong, serta berbagai mitra kerja lain.
Arief menyebutkan inovasi bisnis UMKM sangat penting untuk menjaga relevansi dan daya saing di pasar yang terus berubah.
“Banyak UMKM tidak berkembang selama bertahun-tahun karena kurang berinovasi karena itu kami ingin mendorong UMKM di Tabalong tidak berpuas diri dan terus berkreasi,” ungkap Arief.
Baca juga: Cemilan produk ikan beromset Rp35 juta per bulan
Sementara itu, rangkaian Adaro Spectapreneur 5.0 bertepatan dengan peringatan Hari UMKM Nasional 2024 dengan menggelar talk show dan FGD dengan tema “Penguatan Ekonomi Lokal Dengan Inovasi dan Kolaborasi UMKM" di Pendopo Bersinar Pembataan, Senin (19/8).
Puncak acara bazar UMKM digelar di Tanjung Expo Center pada 30 Agustus-4 September 2024.
Bazar in tidak hanya menjadi ajang promosi bagi UMKM, tetapi juga akan diisi dengan berbagai kegiatan komunitas, seperti Festival Kue Tradisional, Tari Radap Rahayu Massal, dan Parade Gerobak Pentol Halal.
Sebelumnya, para pelaku usaha juga mengikuti Workshop dan Coaching Clinic:Memperkuat Fondasi Bisnis bertema How to Make Business Model Canvas (BMC) and Design Thinking yang dipandu Ahmad Fahrija dari Lembaga Inkubator Bisnis Kabupaten Balangan.
BMC adalah metode yang memberikan panduan praktis dalam menganalisis dan memulai usaha.
Peserta diharapkan dapat merancang model bisnis yang solid dan siap bersaing menghadapi tantangan pasar setelah mendapatkan berbagai komponen, seperti segmen pelanggan, nilai tawaran, komunikasi, aliran pendapatan, dan lainnya pada lembar kerja BMC.
“Mindset yang positif dan alat perencanaan yang baik adalah kunci memulai dan mengembangkan usaha,” tutur Fahrija.
Baca juga: "Adaro Spectapreneur" jadi ajang reuni pelaku UMKM di Tabalong