"Alhamdulillah kita dapat mempertahankan sebanyak dua orang untuk menjadi anggota DPR RI periode 2024 - 2029," ujar Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra Kalsel, Hj Mariana di sela-sela halal bihalal dan syukuran di Banjarmasin, Senin.
Baca juga: Ribuan mahasiswa UNJ menuju Senayan
Bahkan, lanjut Hj Mariana atau yang akrab dengan sapaan Hajjah Ana, hasil Pemilu Legislatif (Pileg) yang pencoblosannya 14 Februari lalu Gerindra Kalsel berhasil mendudukkan "Srikandi" di Senayan yaitu dirinya sendiri.
Ana sebagai pengganti saudaranya H Muhammad Nur (Madnur) berharap bisa berbuat maksimal selaku wakil rakyat"Bumi Perjuangan Pahlawan Nasional Pangeran Antasari" atau "Bumi Lambung Mangkurat " Kalsel.
Madnur meninggal dunia karena sakit dan sebagai pengganti antarwaktu (PAW) di DPR RI H. Sebagaimana peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Terkait perolehan Gerindra di DPRD Kalsel, Hj Ana yang kini Wakil Ketua Dewan provinsi tersebut menyatakan, hal tersebut menjadi bahan evaluasi buat menghadapi Pemilu mendatang.
"Namun kita tetap bersyukur pada periode 2024 - 2029 Gerindra kembali bisa menjadi unsur pimpinan DPRD Kalsel, kendati cuma mendapat tujuh kursi atau turun satu kursi," ujar Hj Ana didampingi suami H Husnul Fatahillah yang terpilih menjadi anggota Dewan provinsi setempat.
Halal bihalal dan syukuran itu, juga atas terpilihnya H Hasnul Fatahillah (suami Hj Ana) menjadi anggota DPRD provinsi setempat yang sebenarnya anggota DPRD Kabupaten Tanah Laut (Tala) Kalsel.
Baca juga: Dua menteri diperkirakan tidak lolos ke Senayan
"Semua keberhasilan tersebut atas dukungan rakyat Kalsel yang masih menaruh kepercayaan kepada Gerindra atau kader-kadernya," demikian Hj Ana seraya menghaturkan terima kasih.
Sebagai catatan tujuh orang anggota DPRD Kalsel dari Gerindra hasil Pemilu 2024 hanya dua petahana yaitu Jihan Hanifha dan Nor Fajri, selebihnya wajah baru.
Hasil Pemilu 2019 dari 55 keanggotaan DPRD Kalsel tersebut, Partai Golkar 12 orang, Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan dan Gerindra masing-masing delapan, Partai Amanat Nasional (PAN) enam orang.
Selain itu, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masing-masing lima orang, Partai NasDem empat, Pertai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Demokrat masing-masing tiga, serta seorang dari Partai Hanura.