Kepala BPBD Kabupaten Tapin Raniansyah mengatakan inisiatif ini dilakukan mengingat peristiwa gempa beruntun di Kalimantan Selatan yang berdampak hingga wilayah Tapin.
Baca juga: BPBD Kalsel edukasi pelajar terkait mitigasi bencana gempa
"Meskipun getaran kecil, mitigasi ini perlu kita lakukan. Belum lama ini sudah kita lakukan pelatihan atau sosialisasi terkait penanganan gempa kepada para pelajar dan guru," ungkapnya di Rantau, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, Selasa.
Raniansyah mengatakan dengan sumber daya dan anggaran yang terbatas upaya BPBD Tapin untuk memberikan wawasan keselamatan untuk masyarakat ini akan lebih masif dilakukan.
"Kemarin, kita kerja sama dengan DP3A dan Dinas Lingkungan Hidup untuk mitigasi dampak bencana untuk pelajar SD," ujarnya.
Disebutkan Raniansyah fenomena alam berupa gempa bumi ini merupakan sebuah peristiwa baru di Kabupaten Tapin bahkan di Kalimantan Selatan.
Baca juga: Mitigasi bencana dinilai penting jadi program prioritas pusat dan Kalsel
Kesaksian Raniansyah pada umur hampir 60 tahun dan riwayat orang bahari gempa bumi ini tak pernah terjadi sebelumnya di Kabupaten Tapin.
"Mungkin paku paku bumi di tempat kita sudah tercabut," gurau Raniansyah.
Sementara ini, dikatakan Raniansyah, tak ada korban jiwa atau kerusakan infrastruktur yang ekstrem akibat tiga kali peristiwa gempa ini.
"Pada saat gempa pertama Selasa (13/2), ada dua bangunan kantor yang mengalami retak yakni kantor Kecamatan Binuang dan Kelurahan Raya Belanti. Sekarang masih bisa digunakan," ungkapnya.
Raniansyah mengatakan sebanyak tiga kali gempa ini, dominan getaran di Kabupaten Tapin berada di wilayah perbukitan atau dataran tinggi.
Tiga kali gempa
Selama dua pekan terakhir, sudah tiga kali gempa bumi terjadi di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan dan berdampak di Kabupaten Tapin.
Pertama, gempa bumi melanda Kabupaten Banjar dengan kekuatan M 4,7 pada Selasa (13/2) pagi, getaran terasa hingga wilayah Banjarmasin, Barito Kuala, Tapin hingga sebagian daerah Provinsi Kalimantan Tengah.
Kedua, Minggu (18/2) pukul 12:32 Wita gempa berpusat di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) dengan kekuatan M3,2. Berlokasi di darat pada jarak 26 Km arah Tenggara Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan pada kedalaman 10 kilometer, bergetar sampai ke Kecamatan Hatungun Kabupaten Tapin, ada lima desa yang merasakan.
Sedangkan, peristiwa yang ketiga berpusat di Kabupaten Tapin dengan kekuatan lebih rendah yakni M2,9. Sumber gempa tektonik terjadi di darat pada jarak 28 kilometer arah tenggara Kabupaten Tapin pada kedalaman 10 kilometer, Senin (26/2) pukul 19.30 Wita berdampak pada desa di Kecamatan Bungur hingga Kecamatan Salam Babaris.
BMKG memberikan keterangan yang sama, pemicu gempa itu akibat aktivitas pergerakan patahan lempeng Meratus.
Pegunungan Meratus merupakan sebutan untuk kawasan dataran tinggi yang membentang dan menjangkau sejumlah wilayah Kalimantan Selatan, sedangkan puncak tertinggi berada di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, yakni Gunung Halau Halau.
Meskipun guncang gempa terbilang kecil, BMKG memberikan peringatan kepada masyarakat Kalimantan Selatan, agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang dapat membuat kecemasan berlebihan.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," imbauan BMKG.