Setiap peserta membawa misi dan proyek yang beragam, namun mengikuti seluruh proses di Ecocamp dengan penuh kekeluargaan dan suka cita.
“Setiap pagi kami dikenalkan berbagai kegiatan berkebun seperti mencangkok, integrated farming, menanam bibit di bedeng. Malam hari sebelum tidur kami diarahkan dan diajari untuk menulis refleksi atas apa saja yang didapat selama seharian berkegiatan,” kata peserta Eco Camp yang merupakan Staf Adaro Nyalakan Budaya dan Lestari Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) Marliani.
Marliani menambahkan Eco Camp mengajarkan peserta hidup lebih disiplin, mindfulness, dan sederhana.
Bahkan, peserta juga diajarkan untuk membumi, merasakan dan membangun hubungan dengan alam sekitar.
Baca juga: "Adaro Aksa Terang" harapan baru penderita katarak di HSU
Hal senada juga diungkapkan Ketua TPS3R Desa Arahan Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan Herdiansyah yang merupakan binaan Adaro di wilayah operasional PT Mustika Indah Permai.
“Peserta diajari untuk menikmati saat hening, duduk berkesadaran, jalan berkesadaran, dan makan berkesadaran. Setiap hal yang dilakukan dengan penuh pemaknaan, sehingga waktu 11 hari terasa begitu dalam dan melekat,” ungkap Herdiansyah.
Dampak positif kegiatan Green Leader 9 juga langsung dapat terlihat pada pekan pertama setelah kegiatan berakhir, peserta diminta berkomitmen dan membuat proyek jangka pendek yang "impactful" dan mempengaruhi lingkungan sekitar.
Di antaranya proyek "Berhenti Merokok" dari Herdiansyah asal Lahat, "Blooming and Sharing bibit tanaman Marygold" dari Upia asal Purwakarta, "Konservasi Terumbu Karang" dari Rahman asal Sumbawa, dan beberapa proyek lain yang berdampak dilakukan alumni Green Leader 9.
Baca juga: Ponpes binaan Adaro pajang produk unggulan di Banua Ekonomi Syariah Expo
Green Leader 9 bentuk "mindfulness habbit" untuk selamatkan lingkungan
Kamis, 26 Oktober 2023 8:09 WIB