Kotabaru (ANTARA) - Antisipasi dampak El Nino, petani Desa Salino Kecamatan Pulau Laut Tengah, Kabupaten Kotabru Kalimantan Selatan berhasil panen padi sawah seluas 15 hektar.
“Alhamdulillah saya sangat bangga di tengah kemarau petani masih bisa melakukan panen," kata Bupati Kotabaru Sayed Jafar di Kotabaru, Rabu.
Baca juga: Tanah Bumbu bersiap jadi penyangga pangan di IKN
Sayed Jafar mengatakan, dampak El Nino sangat berpengaruh pada sistem pertanian di wilayah Kabupaten Kotabaru.
Namun pemerintah daerah melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian akan terus mengupayakan secara maksimal pemanfaatan dan pengelolaan di bidang pertanian khususnya padi.
Menurutnya, di Kabupaten Kotabaru sudah ada percontohan penghasil padi sawah yang sudah berhasil panen raya dua kali dalam satu tahun.
"Alhamdulillah kita sudah memiliki sentra padi yang di kembangkan oleh kelompok tani di Desa Pembelacanan Desa Brangas dan Desa Salino," ujarnya
Kepala Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kotabaru Saperiani mengatakan, akan memaksimalkan potensi persawahan yang ada di Kecamatan Pulau Laut Tengah.
" Panen kali ini di masa kemarau petani mampu panen kurang lebih 5 ton per hektar," kata Saperiani.
Baca juga: Banjarbaru percepat tanam padi antisipasi dampak El-Nino
Lanjut dia, luas hamparan persawahan di Pulau laut Tengah berjumlah 125 hektar namun di tahun 2023 baru tergarap kurang lebih 50 hektar.
"Di tahun 2024 akan ada program sesuai arahan pa bupati untuk melaksanakan proyek percontohan 100 hektar di lima Kecamata," katanya
Ia menambahkan, program percontohan di bidang pertanian sawah akan dibagi di lima titik dengan total 100 hektar akan di berikan stimulan berupa prodi lengkap sehingga masyarakat atau kelompok dapat memaksimalkan lahan yang merek miliki.
Selain itu, Dinas ketahanan Pangan dan Pertanian akan melakukan pendampingan terhadap petani agar petani betul betul mampu menerapkan program yang akan dijalankan.
Saperiani berharap, dukungan semua pihak untuk bisa mewujudkan Kabupaten Kotabaru mampu swasembada beras.