Banjarmasin (ANTARA) -
Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan melalui dinas lingkungan hidup Kota setempat optimis bisa meraih pendapatan asli daerah (PAD) hingga Rp17 miliar pada sektor persampahan di 2023 ini.
"Sekarang ini sudah tercapai 75 persen PAD dari sektor persampahan ini," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin Alive Yoesfah di Banjarmasin, Rabu.
Dikatakan dia, penerimaan PAD dari sektor persampahan ini didominasi retribusi yang dibayar setiap rumah tangga setiap bulannya.
Pembayaran retribusi sampah oleh masyarakat melalui rekening pembayaran air bersih di PT Air Minum Bandarmasih, Kota Banjarmasin.
Meski pun menurut Alive, ada beberapa titik pemungutan retribusi sampah dengan diberlakukannya Online Single Submission (OSS) atau sistem perizinan berusaha tersebut tidak bisa maksimal lagi dilakukan.
"Karena dengan sistem ini, tempat usaha itu tidak ada lagi perpanjangan perizinan berusaha setiap tahunnya, atau berlaku "seumur hidup", ini berakibat juga penurunan PAD kita pada retribusi persampahan," ucap Alive.
Sebab, ucap dia, biasanya bisa diambil retribusinya setiap tahun kepada pengusaha bersama dengan perpanjangan izin berusahanya.
"Ini cukup besar juga menyumbang PAD," ucapnya.
Namun dengan adanya perubahan aturan tersebut, pihaknya pun terus berinovasi untuk meningkatkan penerimaan retribusi sampah ini, salah satunya dengan memudahkan pembayaran retribusi.
Sebagimana diketahui, ucap dia, penanganan sampah di kota ini harus dilakukan dengan maksimal, sebab produksi sampah mencari 600 ton perharinya, hingga membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
"Jadi yang dibayar masyarakat untuk semua ini juga," demikian kata Alive.