Apa arti "Kita" bagi kota yang hampir berusia lima abad ini, sebagai kota yang terus menunjukkan kemajuan pesat baik pada bidang infrastruktur, ekonomi, kesehatan, pendidikan, transportasi umum hingga pariwisata.
Kemajuan kota ini tidak terlepas dari sejarahnya sebagai pusat kota pada zaman Kesultanan Banjar, sultan pertama, yakni Sultan Suriansyah yang masuk Islam pada 24 September 1526, hingga awal sejarah berdiri Kota Banjarmasin.
Kota Banjarmasin yang lebih tua dari Ibu Kota Negara Republik Indonesia DKI Jakarta, meskipun nasibnya tidak semegah ibu kota yang berdiri pada 22 Juni 1527 tersebut.
Namun jika dibandingkan dengan kota lainnya di Tanah "Borneo" atau Kalimantan, Kota Banjarmasin yang hanya memiliki luas 98,46 kilometer persegi ini, termasuk sangat maju dari segala lini.
Karena Kota Banjarmasin sejak lama jadi Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan, hingga berakhir pada 16 Maret 2022 sejak terbit Undang-undang Nomor 8 Tahun 2022 tentang provinsi dengan 13 kabupaten/kota tersebut.
Meski tidak lagi menyandang sebagai ibu kota provinsi, karena pindah ke Kota Banjarbaru, namun Kota Banjarmasin tetap menjadi kota primadona, sebab hampir memiliki segalanya sebagai pusat kota.
Kota Banjarmasin bisa dikatakan sebagai pusat perdagangan, karena terdapat Pelabuhan Trisakti yang merupakan pelabuhan tersibuk di Kalimantan Selatan.
Bisa juga dikatakan sebagai pusat pendidikan, karena hampir semua universitas besar di provinsi ini dan kampus utama berada di Kota Banjarmasin, seperti Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin dan Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin.
Kota Banjarmasin bisa juga dikatakan sebagai pusat kesehatan, karena semua rumah sakit besar milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan juga berada di Kota Banjarmasin, seperti RSUD Ulin Banjarmasin, rumah sakit terbesar di Kalsel, RSUD Ansari Saleh, dan berbagai rumah sakit swasta ternama.
Baca juga: Banjarmasin sukses rayakan Harjad ke-497 dengan segala kemeriahan
Baca juga: Banjarmasin sukses rayakan Harjad ke-497 dengan segala kemeriahan
Demikian juga pusat yang mendukung sarana pariwisata, karena di Kota Banjarmasin tersebar hotel dari kelas ekonomi hingga yang berbintang, termasuk tempat hiburan dan lainnya.
Kota Banjarmasin juga sangat sibuk, karena sebagai pusat ekonomi juga tenaga kerja, meski penduduknya hanya sekitar 750 ribu jiwa, namun pada siang hari bisa lebih satu juta jiwa, karena banyak aktivitas masyarakat dari luar kota masuk ke Kota Banjarmasin.
Dari segi infrastruktur, Kota Banjarmasin juga sudah sangat maju, jalan protokol yang besar di lengkapi sarana trotoar yang luas hingga adanya taman-taman dan gemerlap lampu menambah keindahan malam di Kota Banjarmasin.
Kota Banjarmasin juga seakan menjadi kota yang tidak pernah tidur, karena roda perekonomian berjalan hampir 24 jam.
Dari segi transportasi umum, Kota Banjarmasin juga sudah memiliki kemajuan besar karena adanya layanan bus Trans Banjarmasin, ditambah BRT Banjarbakula milik pemerintah provinsi dan pusat.
Saat ini, Kota Banjarmasin menjadi kota pariwisata yang cukup maju, sebagai kota yang berjulukan "Kota Seribu Sungai" dengan ikon wisata Sungai Martapura terdapat segala kebudayaan masyarakat yang unit hidup di pinggir sungai.
Dari kemajuan yang sudah dicapai saat ini dengan segala penghargaan yang sudah didapat baik dari pemerintah pusat hingga internasional.
Banjarmasin adalah Kita
"Banjarmasin Baiman adalah Kita, maka kota ini milik kita semua, kitalah yang merawat, yang menjaga buang jauh-jauh segala bentuk fitnah, perselisihan dan lain sebagainya," kata Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina saat puncak perayaan Harjad ke-497 Kota Banjarmasin di halaman Balai Kota Banjarmasin, Sabtu (23/9).
Makna yang ingin disampaikan pada Harjad ke-497 tersebut Kota Banjarmasin Baiman adalah Kita, bahwa segala kemajuan yang dicapai saat ini bukan prestasi dan perjuangan satu orang, dua orang atau sekelompok orang, bahkan pemerintah kota termasuk dirinya dan wakilnya, namun semua atas keberhasilan dan perjuangan semua, itu adalah Kita.
Maka dari itu, spirit yang ingin disampaikan saat ini, yakni kolaborasi, spirit "Kayuh Baimbai" atau dayung bersama mewujudkan visi dan misi pemerintah saat ini, yakni Banjarmasin Baiman dan Lebih Bermartabat.
Karena semua yang dilaksanakan pemerintah kota saat ini juga berkesinambungan dengan program pemerintah sebelumnya, saling mendukung demi tercapainya cita-cita Kota Banjarmasin menjadi kota sungai terindah di Indonesia.
Tentunya yang mensejahterakan masyarakat, meningkatkan perekonomian masyarakat, dan kota yang bersih, sesuai slogan "Baiman Barasih wan nyaman" (bersih dan enak).
"Disederhanakan nasinya yang berarti, barasih jalanan kita, barasih sungai-sungai kita, barasih lingkungan kita dan barasih sampai ke hati kita," ujar Ibnu Sina.
Perjuangan masih panjang dan tingkatkan komitmen untuk menjadikan Kota Banjarmasin yang maju, moderen mengikuti zaman.
Sehingga semangat perjuangan Pangeran Antasari, pejuang nasional dari provinsi ini harus jadi semangat bersama, di mana pesannya ada dua yang paling populer.
Baca juga: Wali Kota Banjarmasin bersama ribuan warganya gelar gowes Harjad ke-497
Baca juga: Wali Kota Banjarmasin bersama ribuan warganya gelar gowes Harjad ke-497
Pertama adalah "Haram Manyarah Waja Sampai Keputing, Dalas Balangsar Dada" dengan artian perjuangan yang tidak kenal menyerahkan dengan tekad mengejar sampai akhir, sampai titik darah penghabisan.
Sedangkan yang kedua adalah "Jangan Bacakut Papadaan Lamun Kada hlHandak Tanah Banyu Kita Dilincai Urang" dengan artian jangan saling berselisih paham, gontok-gontokan, kalau kita tidak ingin negeri ini diinjak-injak orang asing.
Segala yang sudah dicapai saat ini harus disyukuri sebagai anugerah dari sang pencipta "Allah SWT".
Capaian 2023
Capaian 2023
Kota Banjarmasin pada 2023 ini mencatat berbagai anugerah dan penghargaan, terutama pada tingkat nasional dari pemerintah pusat.
Di antaranya, salah satu wilayah di Kota Banjarmasin, yakni Kuin Utara yang terdapat makam Sultan Suriansyah dan masjid bersejarah dinobatkan menjadi salah satu Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.
Sebelumnya pada ADWI 2022 juga meraih anugerah yang sama pada Kubah Basirih di Banjarmasin Barat.
Tidak hanya itu, Kota Banjarmasin juga raih penghargaan sebagai Kota Layak Anak (KLA) dengan predikat Nindya pada 2023 dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI.
Bahkan penghargaan ini sudah dua tahun berturut-turut hingga target selanjutnya meraih penghargaan KLA dengan predikat Utama.
Pada bidang pendidikan, Kota Banjarmasin pada 2023 juga meraih penghargaan berupa anugerah sebagai salah satu kota terbaik pada program “Merdeka Belajar” se-Indonesia dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI.
Pada bidang kesehatan, Kota Banjarmasin meraih penghargaan sebagai Kota Bebas Frambusia pada 2023 dari Kementerian Kesehatan RI. Penyakit frambusia merupakan infeksi bakteri kronis yang mempengaruhi kulit, tulang dan tulang rawan.
Baca juga: Kemilau Banjarmasin Bungas di sungai Martapura sukses datangkan ribuan pengunjung
Baca juga: Kemilau Banjarmasin Bungas di sungai Martapura sukses datangkan ribuan pengunjung
Terdapat beberapa penghargaan lain yang diraih Kota Banjarmasin dari berbagai sektor untuk tingkat provinsi.
Namun yang sangat disayangkan, Kota Banjarmasin harus kembali berjuang untuk menjadi kota Adipura pada 2023, sebab harus gagal mempertahankan pada 2022 sejak diraih pada 2016 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.
Permasalahan sampah di Kota Banjarmasin yang disebutkan pemerintah kota setempat sekitar 700 ton per harinya belum bisa diselesaikan dengan maksimal, meskipun sudah dibantu ratusan bank sampah dan belasan tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) atau TPS 3R.
Kota Banjarmasin memang harus lebih keras lagi berjuang untuk mengatasi masalah persampahan ini, hingga betul-betul menjadi Kota "Baiman" atau bersih dan nyaman sesuai slogan pemerintah kota saat ini.