Banjarmasin (ANTARA) - Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan menggelar tradisi "Baayun Maulid" untuk memeriahkan Maulid Nabi Muhammad Saw atau bulan Rabiul Awal 1445 Hijriah juga peringatan Hari Jadi ke-497 Kota Banjarmasin pada 2023.
Baayun Maulid digelar sangat meriah karena diikuti sebanyak 497 orang atau sesuai usia Kota Banjarmasin sudah memasuki 497 tahun, peserta tidak hanya anak kecil, namun juga orang dewasa, bahkan lanjut usia (Lansia).
Menurut Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina yang langsung menghadiri gelar tradisi Baayun Maulid tersebut, ini merupakan tradisi warga muslim Banjar pada saat bulan peringatan kelahiran Rasulullah Saw.
"Baayun Maulid ini sudah digelar cukup lama di Kota Banjarmasin, hingga harus terus dilestarikan," ujarnya.
Baayun Maulid dengan menggunakan "tapih" (sarung) yang diikat ujung ke ujung dengan tali yang berhias untuk menidurkan anak diiringi syair-syair memuji Baginda Nabi Muhammad Saw.
“Termasuk ini mesjid bersejarah dan awal mula Kota Banjarmasin karena pertama kali di bangun,” ucap Ibnu.
Menurut dia, Masjid Sultan Suriansyah dan tradisi Baayun Maulid merupakan khazanah kebudayaan Banjar yang harus terus dilestarikan, juga untuk menjadi daya tarik pariwisata Kota Banjarmasin.
“Anak-anak Baayun sejak kecil disalawati, dibacakan zikir dengan harapan tumbuh kembang anak menjadi anak sholeh dan sholehah," ucap Ibnu Sina.
Dia berharap tradisi yang sudah ada sejak ratusan tahun itu terus bertahan dan dilestarikan. Meski sudah berbeda generasi.
Mengingat tradisi turun menurun itu menjadi salah satu data tarik para wisatawan luar daerah untuk berkunjung ke Kota Seribu Sungai.
“Masuknya tradisi ini dalam kalender event bisa menjadi kesempatan para wisatawan dan para pengunjung untuk bisa menyaksikan dan menikmati suasana maulid dengan tradisi yang ada," tutur Ibnu Sina.
Baca juga: Wawali minta tradisi "Baayun Maulid" dilestarikan