Dia tidak menampik meskipun desa itu sudah tersedia sarana website, namun warga dan perangkat desa belum menguasai secara utuh pengelolaan sarana daring sehingga bentuk pelatihan digital nantinya melibatkan seluruh pihak.
“Semua upaya yang kita lakukan untuk mewujudkan kesejahteraan ekonomi perajin anyaman purun di desa agar tidak lagi menjual dengan harga murah kepada para pengepul,” ungkap Budi.
Budi berharap pemberdayaan kepada masyarakat tersebut tidak hanya di lingkungan Desa Sungai Kali saja, tetapi juga seluruh desa dan kecamatan yang ada di Kabupaten Barito Kuala itu dapat merasakan kehadiran tim pengabdian masyarakat khususnya Dosen ULM dengan kolaborasi bersama pemerintah daerah.
Dia optimis pemasaran kerajinan anyaman purun di Desa Sungai Kali dapat menjangkau luar daerah hingga ke kancah nasional bahkan mancanegara jika dilakukan secara komitmen dan berkelanjutan.
Sementara itu, Kepala Urusan Tata Usaha dan Umum Desa Sungai Kali Mariani mengatakan perajin anyaman purun di desa itu sudah turun temurun, namun perkembangan perekonomian tidak terlalu signifikan karena kurangnya ide dan gagasan pemasaran dalam hal penjualan.
“Kita berusaha agar masyarakat disini lebih maju lagi memasarkan kerajinan anyaman purunnya,” ujarnya pula.
Pada kesempatan yang sama, warga Desa Sungai Kali yakni Esah (50) mengaku dirinya sudah berpuluh tahun berprofesi sebagai perajin anyaman purun.
“Kerajinan saya seperti topi misalnya ada saja yang beli, tapi paling hanya laku terjual Rp5.000 per biji,” ungkap Esah.
Baca juga: Dosen ULM Banjarmasin bina masyarakat tingkatkan kualitas produk UKM
ULM bina warga pasarkan anyaman purun lewat laman
Rabu, 13 September 2023 20:48 WIB