Martapura (ANTARA) - Wakil Bupati Banjar, Kalimantan Selatan Said Idrus Al-Habsy menggandeng berbagai pihak untuk mendukung percepatan penurunan angka stunting atau gagal tumbuh kembang anak.
"Sinergitas berbagai pihak harus terus ditingkatkan sehingga upaya bersama dalam mencegah maupun mempercepat penurunan stunting bisa terwujud sesuai harapan," ujar Wabup Banjar di Martapura, Rabu.
Wabup Banjar yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) memimpin langsung rapat koordinasi terkait hasil pelaksanaan rencana tindak lanjut Audit Kasus Stunting 1 (AKS 1).
Menurut Said, tujuan rakor untuk mengetahui dan menyampaikan informasi AKS 1 serta sebagai bahan evaluasi menentukan lokasi sasaran AKS 2 tahun 2023 sebagai langkah menurunkan angka stunting.
"Upaya pencegahan dan percepatan stunting harus saling sinergis lintas SKPD lingkup Pemkab Banjar, tim pakar, tenaga kesehatan termasuk seluruh aparat dan perangkat desa sehingga hasilnya bagus," ucapnya.
Kepala Bidang KB Dinsos P3AP2KB Banjar Khairunnisa menjelaskan AKS dalam satu tahun dilakukan dua kali berupa intervensi pada calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil, ibu nifas, baduta dan balita.
"Intervensi terhadap sasaran akan dipantau perkembangannya secara terus-menerus oleh tim pendamping keluarga di lapangan, hasilnya dapat diketahui per tiga bulan dilaporkan kepada tim pakar yang menelaah lebih lanjut," tutur Khairunnisa.
Dikatakan, AKS 2 dilanjutkan untuk menyelesaikan kasus pada AKS 1 yang belum tertangani sehingga langkah dan upaya untuk aksi yang lebih besar bisa disempurnakan dan hasilnya maksimal.