Martapura (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan melakukan evaluasi program Bapak Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) untuk percepatan penurunan angka stunting terhadap anak di kabupaten setempat.
Evaluasi program dilaksanakan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana di Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Selasa.
Kegiatan dibuka Sekretaris Daerah Mokhamad Hilman didampingi Kepala Bappedalitbang Siti Hamidah, Sekretaris Dinsos P3AP2KB Sukasto dan Kepala Kantor Cabang Bank Kalsel Martapura A Fauzi Noor.
"Hasil evaluasi, lima kecamatan menjadi lokasi khusus kegiatan untuk intervensi penurunan angka stunting dengan program bapak/bunda asuh," ujar Hilman di depan peserta kegiatan.
Menurut Hilman, anak-anak di lima kecamatan itu yang terindikasi mengalami stunting menjalani pembinaan dan penanganan intensif melibatkan berbagai pihak terkait yang saling berkolaborasi.
Hilman menyebutkan, kolaborasi dilakukan dengan saling koordinasi mulai dari Ketua TP PKK kecamatan bersama kadernya memanfaatkan dana yang dibantu hasil kolaborasi program bapak/bunda anak asuh.
"Bapak/bunda anak asuh Kabupaten Banjar terdiri dari pejabat Pemkab yang memiliki anak asuh tersebar pada 5 kecamatan, yakni Kecamatan Gambut, Kertak Hanyar, Tatah Makmur, Aluh-Aluh dan Sungai Tabuk," ungkapnya.
Hilman berharap melalui intervensi dan efektivitas dapat menurunkan prevalensi angka stunting di wilayah Kabupaten Banjar dan bisa dijadikan model untuk dikembangkan guna menangani anak-anak lainnya.
Usai pembukaan, evaluasi langsung dilakukan dengan berbagai pihak terkait program bapak/ibu anak asuh sehingga penurunan angka stunting yang menjadi tujuan program dapat terealisasi sesuai harapan.
Diketahui, hasil SSGI tahun 2021 prevalensi stunting di Kabupaten Banjar sebesar 40,2 persen dan 2022 sebesar 26,4 persen atau menurun sebesar 13,8 persen hingga berada di peringkat 7 se-Kalsel.